Dan itu tidak selalu menjadi masalah jika pasangan mulai melakukan hubungan seks lebih sedikit daripada yang mereka lakukan di masa lalu selama mereka berdua puas dengan hal tersebut.
"Jika orang tidak ingin melakukan lebih banyak seks daripada yang mereka lakukan, itu juga harus 'dirayakan'," demikian penuturan terapis seks dan hubungan, Shadeen Francis, LMFT.
Cara mengetahui adanya masalah dalam hubungan
Seberapa sering pasangan berhubungan seks tidak akan memberi tahu apakah ada masalah dalam kehidupan seks mereka atau dalam hubungan mereka.
Seperti yang Francis tunjukkan, ada alasan yang sah mengapa pasangan mungkin kurang, sedikit, atau tidak berhubungan seks, baik untuk jangka waktu tertentu atau sebagai bagian yang sengaja dipertahankan dari hubungan mereka.
"Ini tidak selalu merupakan krisis dan bahkan bisa menjadi hal yang baik untuk hubungan tersebut," katanya.
"Jika kedua pasangan sepakat untuk tidak berhubungan seks, maka tidak melakukannya bukanlah masalah."
"Keputusan itu mungkin bisa membawa pasangan menjadi lebih dekat saat mereka menciptakan jenis hubungan yang menghormati keinginan mereka satu sama lain," jelas dia.
Kendati demikian, kurangnya seks dalam suatu hubungan bisa menjadi masalah ketika pasangan mulai tidak sepakat tentang seks yang mereka lakukan atau membuat seks menjadi sumber konflik dan pertengkaran.
"Itulah yang tidak diinginkan, di mana seks terasa buruk atau terasa seperti sumber ketegangan dalam hubungan," ujar Francis.
Menurut Zimmerman, jika setidaknya satu orang tidak senang dengan keadaan kehidupan seks mereka, maka pasangan perlu membicarakannya untuk memperbaiki kualitas seks.
Tetapi, dia menekankan, cara untuk menilai masalah ini bukan dengan mulai menghitung seberapa sering pasangan tersebut berhubungan seks atau menetapkan tolok ukur seberapa sering mereka harus melakukannya.