Yakni, saat ia terpikat pada Fakhitah atau yang biasa dipanggil dengan Ummu Hani'.
Suatu hari, Nabi Muhammad menemui pamannya untuk mengutarakan niatnya meminang Fakhitah.
Saat itu, Nabi Muhammad telah memiliki modal yang cukup untuk menikah.
Ia juga telah memiliki sumber penghasilan sendiri untuk menafkahi orang lain.
Apalagi, ia cukup disegani karena kejujurannya sebagai pedagang.
Umur Nabi Muhammad dan Fakhitah saat itu juga telah cukup untuk membina rumah tangga.
Sayangnya, Nabi Muhammad terlambat.
Abu Thalib ternyata telah menjodohkan putrinya dengan putra dari saudara ibunya yang berasal dari Bani Makhzum, yakni pria bernama Hubayroh.
"Pamanku, mengapa kau tidak menikahkannya padaku?" tanya Nabi Muhammad kepada pamannya kala itu.
Ditanya seperti itu, Abu Thalib hanya tersenyum.
Apa daya, ia juga tak bisa membatalkan perjodohan yang telah ia rancang.