Find Us On Social Media :

Sebulan 2 Kali Datang Bulan? Simak Uraian Berikut Agar Tahu Bahaya atau Amankah Kondisi Tersebut

By Ekawati Tyas, Jumat, 21 April 2023 | 07:02 WIB

Ilustrasi menstruasi

GridPop.ID - Apakah menstruasi yang terjadi sebanyak dua kali dalam sebulan berbahaya?

Menstruasi atau haid umumnya terjadi setiap 28 hari.

Mengutip Nova.ID, siklus menstruasi dianggap normal jika jarak antarperiode antara 21 hingga 40 hari.

Nah, jika seorang wanita memiliki siklus haid di bawah 21 hari maka ia memiliki siklus menstruasi pendek.

Alhasil, dalam sebulan akan mengalami haid dua kali.

Lantas bahayakah hal tersebut?

Siklus Menstruasi Pendek yang Normal

Siklus menstruasi pendek umumnya dialami remaja yang baru datang bulan, dikutip dari Mediacl News Today via Kompas.com.

Remaja diketahui mengalami perubahan hormon drastis selama pubertas di usia tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa selang haid pertama, perempuan butuh setidaknya enam tahun untuk mendapatkan pola siklus menstruasi yang lebih teratur.

Sedangkan siklus menstruasi pendek pada wanita berusia 20 dan 30 tahunan dapat dikatakan normal apabila terjadi sesekali saja.

Baca Juga: 6 Gaya Bercinta yang Dilarang oleh Agama Islam, Tolong Jangan Lagi Dilakukan!

Adapun perempuan menopause juga dapat mengalami siklus menstruasi pendek.

Sama halnya dengan remaja yang baru haid, perempuan yang akan memasuki masa menopause juga mengalami perubahan hormon secara drastis.

Perubahan ini bisa terjadi selama beberapa tahun.

Kondisi tersebutlah yang masih dapat disebut siklus menstruasi pendek normal.

Siklus Menstruasi Pendek yang Berbahaya

Kondisi ini perlu diwaspadai apabila mengalami mestruasi lebih dari dua kali dalam sebulan dan memiliki haid yang sakit atau berat hingga 3 bulan berturut-turut.

Apabila mengalami hal tersebut, segera konsultasikan ke dokter.

Haid dikatakan tidak normal jika mengalami pendarahan hebat.

Gejalanya adalah munculnya gumpalan darah yang ukurannya seperempat bagian pembalut.

Tanda lainnya yaitu kita harus sampai ganti pembalut setiap jam karena tampungan darah sudah penuh.

Siklus menstruasi pendek dan pendarahan tidak normal diketahui bisa menyebabkan anemia atau daah rendah.

Baca Juga: Jangan Nekat! Ini Dia Sederet Risiko Berhubungan Intim saat Menstruasi

Selain itu, dua kondisi tersebut bisa menjadi gejala penyakit endometriosis, masalah tiroid, atau fibroid uterus.

Penyebab Haid Tidak Teratur

Melansir Serambinews.com, dokter Boyke mengatakan, siklus haid yang tidak teratur atau tidak normal bisa disebabkan oleh banyak faktor.

“Paling sering yang terjadi adalah gangguan dari hormonal itu sendiri, misalnya remaja saat sedang mau ujian atau tes PNS.

Stres itu mikir diterima gak ya, gimana ya ngisi datanya, nah biasanya menstruasnya itu aur-auran,” ungkap dr Boyke.

"Kemudian mereka yang terinfeksi, keputihan itu didiamin aja, itu kalau ga diobati akan infeksi seperti jamur dan sebagainya, sehingga menstruasinya bisa karena selaput lendir di rahimnya lebih mudah luruh," sambungnya.

"Mereka-mereka itu harus diobati.

Kalau penyebab mereka stres ya manage stresnya.

Impactnya stres kalau gak mens, mencret, gatal, kulitnya garuk garuk kalau stres, ada yang sakit perut, mens juga gitu, tergantung tempat paling lemah di tubuh manusia adalah ganngguan haid, oleh karena itu ke dokter lah," kata dr Boyke menganjurkan.

GridPop.ID (*)