Produser film pendek Kepohonan, Nabila Khorunnisa menceritakan, karya ini digagas untuk ikut lomba FLS2N 2022.
Dalam film itu dikisahkan seseoarang yang tertimpa banyak masalah atau sial akibat mengabaikan kepercayaan mitos kepohonan.
Alasan mengangkat cerita Kepohonan, karena hal itu merupakan bagian dari kultur masyarakat Kalimantan Timur.
“Ide kami cari sama-sama, dan untuk tema Kepohonan kami ambil karena itu kearifan lokal yang masih melekat di Kalimantan Timur,” tutur Nabila saat dikonfirmasi, Minggu (7/5/2023).
Film pendek berdurasi 3.29 itu digarap para pelajar selama dua pekan, pada pertengahan Juli tahun lalu.
“Dari 18 Juli sampai akhir Juli 2022 kami garap.
Saya lupa tanggal pastinya berapa, tapi itu sudah mencakup proses brainstorming, pembuatan skenario, produksi sampai post produksi,” terangnya.
Sebenarnya pembuatan film pendek ini merupakan program rutin sekolah dalam mengikuti lomba FLS2N tiap tahun.
Bahkan juara yang direbut saat ini bukan yang pertama kali.
Terakhir di tahun 2019, SMANSA juga merebut juara FLS2N dengan karya film pendek berjudul ‘Ruang Kembali’.
“Karena 2020 hingga 2021 itu Covid-19, jadi vakum. Di tahun 2022 kami kembali menang,” bebernya.
Ditanya soal next project, Nabila mengaku belum ingin memikirkan lebih jauh.