Find Us On Social Media :

Kesal Ditagih Rp 700 Ribu Usai Hubungan Intim, Suami Murka Habisi Nyawa Istri, Korban Kehabisan Darah Gegara Ini

By Luvy Octaviani, Selasa, 16 Mei 2023 | 08:47 WIB

Ilustrasi pembunuhan.

GridPop.ID - Kasus pembunuhan suami terhadap istri sahnya sempat membuat gempar beberapa tahun lalu.

Pemicu suami tega habisi nyawa istrinya karena kesal ditagih sejumlah uang usai hubungan intim.

Korban diketahui meninggal dunia karena kehabisan darah.

Begini kronologinya.

Diketahui peristiwa ini terjadi pada tahun 2019 silam.

Seorang suami nekat membunuh istrinya lantaran kesal selalu ditagih uang Rp700 ribu setelah berhubungan intim.

Imam Kunarso menjadi pelaku pembunuhan istrinya, Heni Darsita.

Heni Darsita yang merupakan Kader Partai Golkar itu ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah.

Aksi pembunuhan itu dilakukan suaminya sendiri yang kesal dengan permintaan sang istri.

Dilansir oleh Grid.ID dari Nova.ID, Heni Darsita dibunuh dalam kamar mandi di rumahnya yang terletak di komplek perumahan Praja Nirmala Blok E, Kelurahan Sukaharja, Kalimantan Barat.

Kondisi jenazah Heni Darsita dipenuhi luka-luka di sekujur tubuhnya.

Baca Juga: Cinta Segitiga Berakhir Hilangkan Nyawa, Gadis SMP Diperkosa dan Digorok Mantan Pacar Lantaran Tak Terima Kisah Asmara Kandas

Menurut penuturan Rizal, menantu korban yang menjadi saksi menyebutkan bila Heni Darsita sempat bertengkar dengan suaminya pada Rabu (15/05/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.

Rizal menyebut adu cekcok dialami pasangan itu lantaran ibu mertuanya meminta cerai dari suaminya.

"Yang saya tahu dengan suami sebelumnya itu cerai, dan dengan yang ini baru menikah satu tahun lebih yang pasti belum dua tahun lah," terang Rizal.

"Bukan cemburu, setahu saya alasannya suaminya itu tidak terima kalau diajak berpisah," ucap Rizal di lokasi kejadian.

Selain itu, Imam Kunarso juga sempat mengancam akan membunuh Heni Darsita ketika mereka bertengkar.

"Sebelumnya suaminya itu juga pernah mengancam akan membunuh korban, ketika sedang berkelahi," ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Eko Mardianto membeberkan kejadian pembunuhan yang dialami Heni Darsita.

Pembunuhan ini dilakukan pelaku dengan tangan kosong tanpa menggunakan senjata.

"Setelah dipukul korban dicekik setelah itu diseret ke kamar mandi," ujar Kasat Reskrim Polres Ketapang, AKP Eko Mardianto.

"Sewaktu kita olah TKP pun kita tidak menemukan sajam, dan hanya melihat tembok kamar di kamar mandi yang sudah dalam kondisi jebol-jebol," terangnya.‎

Heni Darsita diduga kuat meninggal lantaran kehabisan darah akibat luka yang menganga dari terbenturnya pecahan tembok kamar mandi.

Baca Juga: Tak Menyesal Bunuh Anak Perempuannya, Ayah di Gresik Harap Putrinya Masuk Surga: Dia Belum Ada Dosa

Sementara itu, Imam Kunarso sempat melarikan diri saat korban ditemukan.

Imam Kunarso diketahui melarikan diri menggunakan mobil travel milik korban.

Pelaku kemudian berhasil ditangkap oleh pihak berwajib usai sebelumnya ditemukan bukti yang mengarah pada Imam Kunarso.

"Benar. Suminya bernama IK telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka," ucap Kapolres Ketapang, AKBP Yury Hidayat, Jumat (17/05).

Setelah penangkapan Imam Kunarso, kasus pembunuhan ini pun masih terus dilakukan penyidikan.

Sementara itu, diwartakan Grid.ID pada 2019, selain korban menuntut cerai, Imam Kunarso juga kerap dituduh menyembunyikan barang milik korban.

Selain itu, yang kemudian dianggap paling memicu pelaku menghabisi Heni Darsita adalah karena istrinya meminta bayaran setiap berhubungan badan.

Dalam setiap berhubungan, korban meminta bayaran sebesar Rp700 ribu.

Berdasarkan keterangan Imam Kunarso, dia mengaku sempat hampir dibunuh korban.

Pasalnya, di malam sebelum kejadian mereka sempat terlibat pertengkaran, korban memegang pisau di tangannya.

Namun, Imam Kunarso berhasil menepis tangan Heni Darsita yang memegang pisau di tangannya.

Baca Juga: Bak Punya Firasat! Begini Isi Surat Terakhir Bocah 9 Tahun yang Dibunuh Ayah Kandung di Gresik, Pamitan Pada Sosok Ini

Apa yang Membuat Orang Tega Membunuh?

Dilansir oleh kompastv.com dari Psychologi Today, pembunuh kebanyakan adalah orang yang memiliki masalah mental dan sakit secara emosional.

Perasaan itu timbul karena pengalaman buruk yang datang bertubi-tubi, dan membuat empati seseorang tidak berkembang dengan baik.

Berikut adalah kejadian yang berisiko melahirkan seorang pembunuh:

1.Serangan dari Keluarga

Anak yang kerap mengalami kekerasan di rumah cenderung tumbuh jadi orang yang melakukan kekerasan. Risiko terberatnya adalah melakukan pembunuhan.

2.Malu

Biasanya karena rasa malu yang mendalam akibat perundungan secara fisik maupun kata-kata. Hal tersebut bisa menimbulkan trauma dan memicu aksi pembunuhan.

3.Diabaikan

Luka karena sering diabaikan akan sulit sembuh, terutama pada anak-anak. Hal itu bisa memicu kerusakan otak jangka panjang.

4.Ikatan dalam Hubungan

Baca Juga: Bungkus Jenazah Ibunya dengan Karung Lalu Dikubur di Belakang Rumah, Pria di Tegal Tega Bunuh Korban Karena Alami Hal Ini

Seseorang yang tumbuh dengan keterikatan hubungan yang buruk, umumnya akan jadi sosok yang destruktif.

Maka untuk membangun keterikatan yang baik seseorang harus merasa aman, dihargai, dan ditenangkan saat emosi. GridPop.ID (*)