Find Us On Social Media :

Keris dan Minyak Jadi Bukti, Guru di Lampung Tega Setubuhi Muridnya, Modusnya Bikin Geleng Kepala

By Luvy Octaviani, Minggu, 21 Mei 2023 | 15:47 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual

GridPop.ID - Guru yang seharusnya menjadi pendidik yang baik untuk para muridnya justru tak dilakukan oleh pria ini.

Sebagai guru, pria ini justru tega setubuhi muridnya.

Modusnya pun bikin geleng kepala.

Dilansir dari laman tribunstyle.com, guru agama pesantren di Tanggamus, Lampung pakai modus ritual buka aura, justru guru agama ini malah membuka pakaian muridnya sendiri.

Pelaku menggunakan properti berupa keris hingga botol kecil berisi minyak untuk melancarkan aksinya.

Begini kronologinya.

Kasus rudapaksa guru terhadap murid kembali terjadi.

Kasus tersebut terjadi di pondok pesantren di Tanggamus, Lampung.

Guru berperilaku bejat tersebut nekat menggagahi korban dengan modus ritual buka aura.

Baca Juga: Poroti Ayah Muridnya, Guru Gunakan Rayuan Maut untuk Kencani 48 Suami Orang, Kelakuan Tercium Usai Istri Sah Temukan Ini

Alih-alih auranya dibuka, murid tersebut justru menjadi korban rudapaksa dari sang guru berinisial PJ (26).

Kini korban merasakan trauma mendalam akibat aksi bejat guru agamanya itu.

Dia pun melaporkan kejadian tersebut kepada keluarganya.

Kepolisian pun bergerak cepat meringkus pelaku rudapaksa tersebut.

Diketahui, korban sudah melancarkan aksinya dalam kurun waktu hampir setahun.

Pada insiden ini, pelaku menggunakan properti berupa keris hingga botol kecil berisi minyak untuk berpura-pura melakukan pengobatan terhadap korban.

Dirinya juga mengaku menyesal telah melakukan perbuatan itu kepada muridnya sendiri.

Awas, Orang Terdekat Bisa Jadi Pelaku Kekerasan Seksual Anak

Kekerasan seksual pada anak masih sering terjadi di lingkungan masyarakat maupun keluarga.

Baca Juga: Aksi Bejat Dilakukan di Ruang UKS, Guru di Sleman Diduga Cabuli Siswinya, Begini Kronologinya

Tak sedikit kasus kekerasan seksual justru dilakukan oleh orang terdekat.

Minimnya pendidikan tentang seksual dan kesehatan reproduksi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya tindak kekerasan seksual pada anak.

"Pendidikan seksual dan kesehatan reproduksi penting sekali dikenalkan mulai dari sejak dini pada anak. Apa yang boleh dan tidak boleh disentuh, harus dikenalkan," kata Koordinator Program Yayasan Kakak Solo Rita Hastuti dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Selain itu, lanjutnya pendidikan keterampilan hidup pada anak-anak juga penting diberikan sejak dini agar tidak terjadi korban kekerasan seksual.

"Supaya anak-anak kita bisa mempertahankan diri saat terjadi misalnya dilecehkan mereka harus melakukan apa, itu benar-benar harus dikenalkan," kata dia. GridPop.ID (*)