Remaja itu mendapat komentar negatif dari warganet karena sikapnya yang kurang bersyukur.
Namun, ada juga dari warganet yang mengomentari dan mengkritik cara pengasuhan orang tuanya yang dianggapnya salah.
Menurut Psikolog Klinis dan Play Therapist, Amanda Margia Wiranata menjelaskan ada dua alasan mengapa remaja dapat mengalami tantrum.
Tantrum merupakan kondisi seorang anak menunjukan tindakan menangis, berteriak, hingga marah saat keinginannya tidak terpenuhi.
Amanda menuturkan perilaku tantrum ini biasanya muncul pada anak di usia 2 hingga 3 tahun.
Apabila orang tuanya dapat menangani gejala tantrum dengan baik, maka sikap anak sering bertambahnya usia akan mereda.
Perilaku tantrum pada remaja dapat terjadi karena beberapa faktor.
Salah satu faktor yang utama yaitu kesulitan dalam mengatur emosi, bisa disebabkan karena gangguan internal.
Sependapat dengan Agus Sani, Kepala Promosi Keselamatan Berkendara Wahana, Amanda menyatakan bahwa pola asuh anak dari orang tua begitu penting.
Agus juga menuturkan, karakter anak ialah tanggung jawab orang tua.
Apabila anak sejak kecil dimanjakan ada kemungkinan akan bersikap membangkang saat keinginannya tidak terpenuhi.