Find Us On Social Media :

Tembok Kayu hingga Berlantaikan Tanah, Keadaan Rumah Bocah SD yang Pindah Sekolah ke SLB Viral di TikTok

By Veronica S,Grid., Jumat, 2 Juni 2023 | 12:17 WIB

Di rumahnya yang sederhana, Firman tinggal bersama ayah dan ibunya.

GridPop.ID - Bocah SD korban bullying bernama Firman yang pindah sekolah umum ke Sekolah Luar Biasa (SLB) tengah viral di TikTok.

Tak hanya aksinya pindah sekolah yang viral di TikTok, kondisi rumah Firman yang sangat sederhana dan hanya berlantaikan tanah.

Semenjak kisahnya viral di TikTok, kehidupan Firman dan keluarga menuai rasa prihatian dan empati dari banyak pihak.

Nama lengkap bocah SD asal Salatiga, Jawa Tengah itu adalah Muhammad Firmansyah.

Setelah viral, kini terungkap pula kondisi rumah dan orang tua si bocah SD yang pindah ke SLB tersebut.

Seperti yang diketahui, Firman viral setelah videonya saat sedang berjalan menuju ke sekolah diunggah di akun TikTok Satria Bagus.

Satria Bagus pun sempat heran kenapa siswa SD itu sekolah di SLB.

Sebab, sekilas siswa SD itu tampak normal seperti anak sekolah pada umumnya.

Pada video itu, siswa SD tersebut mengaku dibully oleh teman-temannya di sekolah lama hingga video itu pun kemudian viral di media sosial.

Dilansir dari TikTok Satria Bagus via TribunBogor, Fimansyah diketahui berusia 12 tahun dan lahir pada tanggal 17 September 2010.

Firman saat ini duduk di bangku sekolah kelas 5 SD dan kini bersekolah di SLB yang berada di Salatiga, Jawa Tengah.

Dari hasil psikotes yang dibagikan oleh Bagus, Firmansyah rupanya memiliki kecerdasan di bawah rata-rata anak seusianya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Noda Deodoran di Pakaian, Cukup Gunakan Bahan Dapur Ini Baju Jadi Kinclong Lagi

Hasil tes IQ Firman yakni 50, yang artinya ia tergolong anak berkebutuhan khusus (secara akademis).

Firman yang berusia 12 tahun 6 bulan itu memiliki kecerdasan yang setara dengan anak usia 6 tahun 2 bulan.

Ia memiliki kemampuan intelektual yang tergolong taraf kecerdasan dan daya tangkap yang sangat rendah dibandingkan dengan anak seusianya.

Firman juga disebutkan memiliki daya ingat yang lemah, dan kesulitan dalam menyampaikan pendapatnya dengan kata-kata yang tepat.

Ia juga secara emosi dibandingkan dengan anak seusianya memiliki kemampuan merasa dan perasaan yang berada di bawahnya, sehingga membuatnya terkendala untuk mengelola rasa marah, kecewa, sedih dan cemas.

Atas dasar hasil tes IQ itulah akhirnya Firman memilih untuk pindah ke SLB.

Guru-guru di sekolah lama Firman pun sempat memintanya untuk tetap bersekolah di sana, namun Firman mengaku lebih nyaman sekolah di SLB.

"kakaknya firman juga bercerita tadi kalau masalah psikol0g Firman agak di bawah teman-temannnya," kata Satria Bagus.

Ia juga menjelaskan kalau tes psikolog itu merupakan inisiatif keluarganya.

"itu tadi test bukan dari SD tapi inisiatif dari keluarga kakaknya soalnya yg mengantar tadi sudah ketemu saya," kata Satria Bagus.

Baca Juga: Lemak Sirna Penampilan Kembali Paripurna! Begini 4 Cara Mengatasi Perut Buncit dengan Mudah

Memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, Firman juga nyatanya merupakan anak keluarga sederhana.

Firman merupakan tiga bersaudara. Di rumahnya yang sederhana, Firman tinggal bersama ayah dan ibunya.

Sang ayah berprofesi sebagai petani serabutan, sedangkan ibunya Firman sedang sakit lutut.

"Tiga bersaudara ayah petani serabutan ibu sedang sakit lutut," tulis Bagus.

Kondisi rumah Firmansyah ini dibagikan oleh pemilik akun TikTok Satria Bagus, Rabu (31/5/2023).

Hal itu terungkap saat Satria Bagus mengunjungi rumah Firmansyah untuk memberikan donasi dari para netizen.

Sebelum ke rumah Firmansyah, Satria lebih dulu membelikan beberapa sembako dan makanan ringan untuk Firman.

Terlihat rumah Firman itu tampak sangat sederhana dengan model rumah zaman dulu.

Pondasi rumahnya terbuat dari tembok sampai selutut orang dewasa yang disambung bagian atasnya dengan kayu.

Kayu yang menjadi tembok rumah Firmansyah pun terlihat bolong-bolong dan tidak tertutup rapat, kemudian bagian lantainya merupakan tanah.

Baca Juga: 3 Penyakit Mengerikan Ini Ternyata Bisa Sembuh dengan Melakukan Hubungan Intim, Apa Saja?

Di rumah sederhana itu tampak terlihat ada kursi dan meja sederhana, lemari kaca berisi baju-baju tepat di samping kursi.

Firmansyah terlihat sumringah saat menerima bantuan tersebut. Sang ayah juga mendoakan para donatur dan menyampaikan rasa terimakasihnya.

Pada video itu, terlihat Firman duduk di sebuah kursi sederhana bersama ayahnya.

Saat diberikan plastik berisi makanan ringan, Firmansyah pun langsung menyambutnya dengan riang.

Satria Bagus kemudian menjelaskan kepada Firman kalau donasi itu bukan dari dia, melainkan dari netizen di TikTok.

Firman pun terlihat mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh Bagus itu lalu mengucapkan terimakasih kepada para donatur.

"Makasih yo, kak," kata Firmansyah sambil malu-malu.

Kemudian Bagus juga memberikan donasi berupa uang tunai dari para netizen.

"Dan ini ges dari kakak-kakak semua, saya berikan semuanya buat bapaknya Firman dan Firman," kata Bagus sambil memberikan amplop cokelat berisi uang.

Ayah Firman pun kemudian membuka amplop tersebut yang berisi uang tunai cukup banyak.

Melihat isi uangnya, ayah Firman pun langsung berdiri sambil mendoakan para donatur.

"Semoga tambah rezekinya, tambak kesehatannya," kata sang ayah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Aman Melakukan Hubungan Intim saat Menstruasi? Begini Kata Ahli

"Itu bukan uang om Bagus loh, ini uang semua kakak-kakak yang bantu," kata Bagus ke Firman.

"Makasih ya, kak," kata Firman lagi sambil melambaikan tangan ke arah kamera.

Sebelumnya, dalam konten Satria Bagus, Firman mengaku jika ia pindah ke SLB karena sering diganggu temannya.

"Sekolah ten pundi pak? SLB mriki? (Sekolah di mana pak? SLB sini?)" tanya pria perekam video.

"nggeh (iya)," jawab si bapak.

"Lha niku putrane? (Lha itu anaknya)," tanya perekam video lagi.

"Lho tapi nganu saget ngendikan, kok nek SLB? (Lha bisa bicara gitu, kok di SLB?)"

"Ten SD kulo digangguni kaleh kancane kulo. (Di SD saya diganggu sama teman saya)" jawab bocah itu.

"Angger nulis disowek-sowek bukune. (Setiap menulis bukunya dicoret-coret)" papar sang ayah.

"Lha jenengan mboten wadul gurune?. (Lha bapak nggak melapor gurunya?)" tanya perekam.

"Lha wadul, bocahe mbejijat, ora duwe kapok. (Sudah melapor, tapi anaknya memang nakal)" jawab bapak bocah itu.

Sehingga sang anak harus pindah ke SLB dan berjalan sejauh 2 km dari rumahnya menuju sekolah. 

Baca Juga: WiFi Tidak Terhubung Setelah Ganti Password? Begini 4 Cara Mengatasinya

Ayah dari bocah itu mengatakan yang penting anaknya bisa sekolah dan mendapat pendidikan.

"Sak sak e sekolah e, sing penting sekolah. (Terserah di mana saja sekolahnya, yang penting sekolah)" ucap sang ayah pasrah.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul "KONDISI Rumah Firman, Bocah SD Korban Bullying yang Pindah ke SLB, Hanya Berlantaikan Tanah"

GridPop.ID (*)