GridPop.ID - Sifilis salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum.
Penyakit sifilis bisa menular dengan mudah melalui aktivitas seksual.
Dikutip dari Kompas.com, penyakit sifilis bisa menyebabkan masalah jangka panjang serius seperti radang sendi, kerusakan otak, dan kebutaan.
Selain melalui hubungan seksual, bakteri sifilis bisa menginfeksi orang lain melalui luka di kulit atau selaput lendir.
Penyakit sifilis tidak bisa ditularkan melalui dudukan toilet, kolam renang, gagang pintu, bak mandi, maupun berbagi peralatan makan.
Salah satu upaya pencegahan penyakit sifili atau raja singa adalah tidak berhubungan seksual dengan banyak orang dan menggunakan kondom saat bercinta.
Melansir TribunHealth.com, Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga menyebutkan alangka baiknya untuk tetap setia dengan satu orang.
Kalaupun tidak bisa tahan dengan multiple partner, sebaiknya menggunakan kondom atau pakai pengaman.
Karena risiko penyakit sifilis sama seperti HIV. Bahkan wanita juga bisa menderita sifilis.
Pada saat dia berhubungan seksual dengan seorang pria, maka wanita tersebut akan menderita sifilis.
Masuknya penyakit ini adalah dari penis yang tidak terlindungi pada saat berhubungan seksual dengan wanita penderita sifilis.
Gejala penyakit sifilis
Terdapat empat tahap sifilis yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier, dengan setiap tahapannya mempili tanda dan gejala berbeda-beda.
Tahap primer
Selama tahap primer atau tahap pertama sifilis, mungkin akan terlihat satu atau beberapa luka. Luka ini menjadi tempat masuknya penyakit sifilis ke dalam tubuh, biasanya terjadi di penis, vagina, dubur, bibir, maupun di dalam mulut.
Biasanya luka tidak menimbulkan rasa nyeri, sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya. Secara umum sakit berlangsung dalam waktu 3-6 minggu dan sembuh terlepas dilakukannya pengobatan yang diterima.
Tahap sekunder
Sifilis sekunder dimulai dalam waktu 6 minggu hingga 6 bulan setelah pajanan bakteri sifilis, atau bisa bertahan 1-3 bulan. Selama tahap sekunder, mungkin akan muncul ruam kulit dan/atau luka di mulut, vagina, dan anus.
Baca Juga: 12 Gejala Infeksi Menular Seksual yang Wajib Diwaspdai, Hati-hati Saat Lakukan Hubungan Intim
Biasanya tahap ini dimulai dengan ruam pada satu atau lebih area tubuh yang umumnya tidak terasa gatal, bahkan terkadang sangat samar sehingga tak menyadarinya.
Ruam bisa muncul saat luka utama sembuh atau beberapa minggu setelahnya. Ruam terjadi di telapak tangan dan/atau bagian bawah kaki yang terlihat kasar dan berwarna merah kecoklatan.
Gejala lain dari tahap sekunder meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, skait tenggorokan, rambut rontok, sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot, dan kelelahan.
Tahap laten
Tahap laten sifilis adalah periode saat tidak ada tanda atau gejala yang terlihat. Tanpa pengobatan, seseorang terus memiliki sifilis di tubuh selama bertahun-tahun.
Tahap tersier
Meskipun tidak semua sifilis yang tidak diobati tak berkembang ke tahap tersier, tapi saat ini terjadi bisa mempengaruhi banyak sistem organ, seperti pembuluh darah, otak, dan sistem saraf.
Sifilis tersier sangat serius dan akan terjadi 10-30 tahun setelah infeksi dimulai. Pada kondisi ini, penyakit merusak organ dalam yang bisa menyebabkan kematian.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Jangan Nekat! Ini Dia Sederet Risiko Berhubungan Intim saat Menstruasi