Jika saya menemukan pacar istimewa dan kami berdua saling mencintai, maka saya akan akrab dengannya dan bersenang-senang dengannya di gubuk saya.
Tapi jika saya berhenti mencintainya dan menemukan anak laki-laki lain yang saya lihat lebih menarik, maka saya akan berhenti berhubungan seks dengan pacar saya sebelumnya.
Saya pindah ke gubuk saya yang dibangun ayah ketika saya berusia 15 tahun dan sejak saat itu saya memiliki empat pacar yang pernah berhubungan intim.
Saya tidak terus menghitung berapa banyak anak laki-laki lain yang tinggal di malam hari bersama saya.
Ada dua atau tiga saat ini.
Saya merasa tidak berkewajiban untuk berhubungan seks dengan anak laki-laki hanya karena dia tidur di sampingku.
Kami anak perempuan sangat bersikeras kepada anak laki-laki untuk membuktikan cinta sejati mereka sebelum keintiman bisa terjadi.
Saya khawatir dengan kehamilan yang tidak diinginkan tapi orang tua telah dengan jelas mengajarkan kepada kita bagaimana cara menghindarinya dan berhubungan seks hanya dengan anak laki-laki yang benar-benar kita cintai.
Jika seorang gadis hamil oleh seseorang yang tidak mencintainya, tapi anak laki-laki lain mencintainya maka dia akan menikahi gadis itu dan membawa bayi itu sebagai miliknya sendiri."
Bahaya Bergonta-ganti Pasangan
Melansir Tribun Medan, gonta ganti pasangan akan menyebabkan terjadinya penyakin seksual seperti HIV.
Dimana orang-orang yang yang berhubungan seksual dengan lebih dari dari satu pasangan risiko penularan HIVnya lebih tinggi.
Baca Juga: Para Suami Wajib Merapat! Ini Dia Cara Mengatasi Istri yang Kesulitan Orgasme saat Hubungan Intim
Semakin sering gonta ganti pasangan seksual, maka semakin besar juga kemungkinan salah satu di antaranya terinfeksi HIV dan tidak menyadarinya.
Selain risiko penularan HIV, dampak lainnnya jika terlalu sering gonta ganti pasangan ialah terkena infeksi menular seks.
GridPop.ID (*)