Kurangnya rangsangan membuat vagina cenderung kering sehingga mudah terluka (lecet) ketika terjadi gesekan selama penetrasi.
Jadi, pasangan suami istri sebaiknya meluangkan banyak waktu untuk membangun keintiman dengan pemanasan atau foreplay sebelum melakukan penetrasi.
Kendati demikian, seberapa basah vagina juga bisa dipengaruhi oleh fluktuasi hormon seperti saat menstruasi, hamil, menyusui, atau mengonsumsi pil KB.
Pasangan suami istri juga bisa menggunakan pelumas sebelum bercinta, apabila merasa vagina kurang basah atau terlalu kering.
- Hubungan seks terlalu kasar
Posisi bercinta tertentu atau gerakan penetrasi yang terlalu cepat bisa mengakibatkan vagina dan vulva mendapat tekanan ekstra.
Tekanan atau gesekan yang berlebihan pada vagina dan vulva bisa mengakibatkan rasa nyeri dan pegal-pegal.
Dilansir dari Health, penetrasi dari belakang atau doggy style merupakan posisi bercinta yang paling rawan menyebabkan tekanan atau gesekan berlebih pada vagina.
Usahakan untuk selalu berkomunikasi dengan pasangan apabila Anda merasa hubungan seks terlalu kasar.
- Reaksi alergi produk tertentu
Baca Juga: Malas Bebersih Risiko Tanggung Sendiri! Inilah Alasan Wajib Cuci Organ Intim Setelah Hubungan Intim
Beberapa wanita mungkin tidak cocok dengan produk tertentu yang berkaitan dengan hubungan seks, seperti kondom lateks, pelumas, atau sex toys.
Ketidakcocokan tersebut mengakibatkan reaksi alergi saat bercinta sehingga vagina dapat merasa gatal, perih, dan pegal-pegal.
Jika Anda mencurigai reaksi alergi sebagai penyebab pegal-pegal pada vagina, segera bilas organ kewanitaan tersebut dengan air bersih.