Ia bahkan memotong tali pusarnya sendiri.
“Tidak ada yang membantu sendiri sampai tali pusarnya pun dipotong Sendiri.
Kemudian saking bingungnya, bayi tersebut dimasukkan ke dalam koper warna pink, baru 2 hari, Bayi tersebut dibuang. Ya di teglombo itu,” jelas Andreas.
Kondisi jasad sang bayi ditemukan dalam keadaan membusuk di semak-semak.
Melansir TribunJatim.com, awalnya polisi menyelidiki kasus ini selama satu bulan.
Identitas SWK terungkap dari kaus yang ia gunakan untuk membungkus bayinya.
Jasad bayi dibungkus dengan kaus reog, jilbab kemudian dibungkus plastik kresek.
“Satu, yang ditemukan di TKP untuk membungkus, kaus Paguyuban Reog itu, nah itu dipertajam. Penyelidikan memang hampir satu bulan. Kami panggil beberapa saksi,” ujarnya.
Karena kaus ini menjadi barang bukti kunci, dia mendalaminya.
Dari keterangan yang ada, kaus Paguyuban Reog itu hanya ada 4. Pemilik 4 kaus itu sudah dilakukan pemeriksaan duluan.
“Yang satu baru kita pertajam mengarah ke pelaku tersangka. Jadi ya memang terungkapnya karena kaus itu (kaus Paguyuban Reog),” terang Iptu Andreas.
GridPop.ID (*)