Terlebih lagi, konsumsi gas subsidi tersebut trennya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2018 realiasinya tercatat mencapai 6,53 juta metrik ton (MT), di 2019 sebanyak 6,84 juta MT, 2020 sebanyak 7,14 juta MT, 2021 sebanyak 7,46 juta MT, serta 2022 sebanyak 7,80 juta MT.
Sementara realisasi di tahun ini, hingga Mei 2023 penyalurannya sudah mencapai 3,32 juta MT. Realisasi itu setara 41,6 persen dari kuota yang ditetapkan pemerintah untuk 2023.
Untuk tahun depan, Kementerian ESDM telah mengusulkan kuota elpiji 3 kg sebanyak 8,2-8,3 juta MT.
Kuota itu naik dari yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebanyak 8 juta MT.
"Kami sebenarnya ingin satu, yaitu jadi tepat sasaran. Jadi kalau banyak mengalir untuk warung makan besar, itu kita ada menduga beberapa (disalurkan) ke tempat seperti itu. Soalnya kayaknya kok kurang terus elpijinya," ungkap Tutuka.
Rincian Lengkap Kuota Subsidi Listrik, Gas Elpiji dan BBM Tahun 2024
Dilansir dari laman tribunpontianak.co.id, berikut rincian kuota Subsidi BBM, listrik hingga Gas Elpiji yang masuk dalam rencana usulan di tahun 2024.
Hal itu dijelaskan secara rinci oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Arifin Tasrif.
Adapun volume bahan bakar minyak ( BBM ) diusulkan sebesar 18,73-18,76 juta kiloliter.
Sementara elpiji bersubsidi sebesar 7,80-7,90 juta Metrik Ton pada tahun anggaran 2024.
Seperti yang dia sampaikan dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, di Jakarta, Senin 5 Juni 2023.
Baca Juga: Tips Hidup Cegah Tabung Gas Elpiji Meledak, Pastikan Alat Sesuai SNI hingga Cek Ventilasi Dapur