Find Us On Social Media :

Kenali Dampak Hubungan Intim Saat Marah, Ini yang Terjadi Jika Bercinta Penuh Emosi

By Luvy Octaviani, Sabtu, 17 Juni 2023 | 19:46 WIB

ilustrasi hubungan intim

GridPop.ID - Hubungan intim menjadi salah satu hal yang dilakukan oleh pasangan suami istri untuk memenuhi kebutuhan seksual.

Tak hanya itu, pasangan suami istri juga bisa meningkatkan keintiman lewat bercinta.

Tapi, bagaimana jadinya jika berhubungan intim dilakukan saat salah satu atau kedua pasangan sedang marah?

Aktivitas seksual seperti ini melibatkan gairah yang terpendam dan seringkali menjadi liar dan intens.

Dilansir dari laman kompas.com, berhubungan seksual saat marah umumnya dilakukan setelah pertengkaran hebat atau beberapa jam atau hari setelahnya yang disebut makeup sex.

Terkadang berhubungan seksual ketika marah dapat meredakan pertengkaran.

Namun hal ini tidak selalu terjadi pada semua pasangan.

Hal yang terjadi apabila aktivitas seksual melibatkan emosi

Sejumlah pasangan bertanya-tanya apa yang terjadi di balik aktivitas seksual ini ketika sedang dalam kondisi marah.

Menurut Jess O'Reilly, Ph.D, seksolog di Astroglide, beberapa hal dapat terjadi saat hasrat seksual maupun emosi kita tengah menggebu-gebu, di antaranya:

- Menghentikan perdebatan dan mengubahnya menjadi aktivitas seksual secara fisik

Baca Juga: 7 Penyebab Mr P Sakit Setelah Melakukan Hubungan Intim Bareng Pasangan, Yuk Waspada Mulai Sekarang!

- Aktivitas seksual yang menyimpang dari norma

- Spontanitas

- Merasa lebih santai dan rasional setelah berhubungan seksual seab dapat menghilangkan ketegangan

- Terjadi peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan muka memerah.

Apakah berhubungan intim ketika marah mempengaruhi kesehatan mental?

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa berhubungan seksual ketika marah adalah bentuk komunikasi nonverbal.

Ini dapat digunakan untuk menghindari komunikasi, tetapi melakukan hubungan seksual saat biasanya bukan solusi terbaik.

Melakukan aktivitas seksual ketika marah untuk menghindari komunikasi tidak menyelesaikan masalah yang dihadapi pasangan.

Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental ketika salah satu pasangan tidak meminta persetujuan atau perilaku buruk lainnya.

Maurya mengatakan bahwa kemarahan yang sering mengarah ke seks menciptakan pola yang tidak sehat dalam hubungan.

Alasannya adalah pikiran pasangan akan mulai menyamakan kemarahan dengan gairah dan nafsu seksual.

Baca Juga: Trauma Berat Usai Dipaksa Hubungan Intim oleh Kakek Mesum, Gadis Belia Ini Ngaku Ingin Ganti Nama dan Kelamin

Keberhasilan berhubungan seksual ketika marah

Cara terbaik untuk mengukur hal ini adalah dengan bertanya kepada pasangan.

Tanyakan apakah ia menikmati dan merasa nyaman jika berhubungan seksual dilakukan saat marah.

Yang perlu diingat adalah jangan menggunakan hubungan seksual ketika marah sebagai cara untuk menghindari masalah terjadi.

Pasalnya seks tidak akan menyelesaikan masalah atau membuatnya pasangan lebih baik.

Komunikasi selalu menjadi cara terbaik. Intinya, berhubungan seksual saat marah jangan dijadikan solusi sebab dapat mengakibatkan kecanduan.

Berapa Kali Ideal PASUTRI Bercinta dalam Seminggu? Begini Kata dr Boyke Berdasarkan Umur

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr. Richard Lee, MARS pada Jumat (20/1/2023), dr Boyke mengatakan, pasutri idealnya berhubungan intim sesuai dengan kesepakatan antara suami dan istri.

"Tergantung dari pada pasangan kita maunya berapa kali dan tergantung dengan kesepakatan kita berdua, itu yang terbaik yang terakhir yang saya dapat," kata dr Boyke.

Namun, kata dr Boyke, ada jumlah ideal untuk melakukan hubungan intim bagi pasutri.

Banyaknya jumlah melakukan hubungan intim dalam seminggu ini juga didukung oleh usia masing-masing pasutri.

Baca Juga: BEJAT! Seorang Ayah Paksa Anak Tirinya Melakukan Hubungan Intim Berulang Kali, Polisi: Pelaku Mengancam akan Membunuh Ibu Korban

Menurut dr Boyke, idealnya berhubungan intim selama seminggu bagi pasutri adalah tiga sampai empat kali dalam seminggu.

Artinya, hubungan intim dilakukan sekitar 2-3 kali dalam sehari.

"Kalau kita lihat secara merata, kalau usia 20-30 tahun itu seminggu 4 kali, itu secara umum 80 persen, berarti 2-3 hari sekali," kata dr Boyke.

Namun, kata Boyke, berhubungan dua sampai tiga kali seminggu juga masih dianggap wajar untuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas.

"Kemudian 30-40 tahun, itu 2-3 kali seminggu," sambungnya.

Selanjutnya pada usia 45 tahun, berhubungan intim normalnya dilakukan 2 kali seminggu.

Pada usia 56 tahun, 1-2 kali seminggu dan usia 60 tahun ke atas, 1 kali seminggu.

"45 tahun, 2 kali, 56 tahun, 1-2 kali, 60 tahun ke atas 1 kali, itu secara umum," sambungnya.

Menurut dr Boyke, semakin bertambahnya usia pasutri, maka jumlah berhubungan intimnya semakin berkurang.

Hal itu terjadi karena faktor penuaan hingga terjadinya menopause pada wanita dan andropause pada pria.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Pantas Istri Mengeluh Kesakitan saat Hubungan Intim, Ternyata Ini yang Jadi Biang Keroknya