Find Us On Social Media :

Berbeda dengan Anal Seks, Dokter Jelaskan Posisi Bercinta Doggy Style Buat Wanita Sulit Orgasme

By Andriana Oky, Kamis, 22 Juni 2023 | 10:15 WIB

Doggy Style Buat Wanita Sulit Orgasme

GridPop.ID - Ada berbagai macam gaya berhubungan intim yang populer saat ini, salah satunya adalah doggy style.

Tak sedikit orang awam berangggapan jika gaya bercinta doggy style sama dengan anal seks.

Melansir TribunHealth.com, dr. Binsar mengatakan jika kedua gaya ini berbeda.

"Kita perlu luruskan, doggy style yang saya sebutkan itu bukan anal seks," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Doggy style adalah dikala wanita menungging, dan dia akan menyediakan vaginanya untuk dimasukkan penetrasi penis dari belakang.

Hanya saja posisi doggy style membuat wanita kesulitan dalam mencapai orgasme

"Sulit yang namanya orgasme, cuman erangan fake aja, cuman erangan palsu yang ada di blue film. Pura-pura, padahal nggak nyaman," tutur dr. Binsar.

Apabila dalam melakukan hubungan intim si pria terus-menerus diatas maka wanita akan kesulitan mencapai orgasme.

"Sebagai dokter saya cuman sarankan, cuman posisi dua yang nyaman.

Baca Juga: Padahal Berikan Kepuasan Maksimal, Benarkah Posisi Hubungan Intim Ini Bisa Merusak Miss V?

Kalau wanitanya ingin orgasme female on top atau woman on top, setelah itu baru gantian male atau yang laki-laki diatas, baru itu istilahnya hubungan balance. Hubungan seksnya sehat," ulasnya.

Sementara anal seks merupakan gaya hubungan seksual yang tidak sehat.

dr. Binsar menegaskan jika anal seks tidak boleh dilakukan karena anal bukanlah tempat untuk melakukan hubungan seksual.

"Mangkanya sebagai dokter, saya melarang. Saya ngomong sama pasien-pasien jangan dikerjakan. Disana (anal) cuman ada refleks untuk membuang kotoran," tambah dr. Binsar.

Apabila penis dimasukkan ke dalam anus wanita maka bukannya orgasme yang didapat namun justru rasa nyeri dan tidak nyaman.

Anus penuh dengan ujung saraf, membuatnya sangat sensitif.

Mengutip Kompas.com, ada beberapa bahaya melakukan seks anal.

1. Peningkatan risiko infeksi bakteri

Kurangnya pelumasan dan jaringan yang lebih tipis meningkatkan risiko robekan akibat gesekan di anus dan rektum.

Baca Juga: Dijamin Bikin Makin Bergairah, Inilah 3 Posisi Bercinta yang Jadi Dambaan Para Wanita Milenial

Selain itu, tinja secara alami mengandung bakteri melewati rektum dan anus saat keluar dari tubuh, sehingga bakteri berpotensi meningkatkan risiko abses dubur, infeksi kulit dalam yang biasanya memerlukan pengobatan dengan antibiotik.

2. Sebabkan infeksi menular seksual

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), seks anal merupakan perilaku seksual berisiko tertinggi untuk penularan HIV, dibandingkan dengan bentuk seks lainnya.

Dituliskan Web MD, hubungan seks anal juga dapat meningkatkan risiko terkena virus human papillomavirus (HPV).

3. Memperburuk wasir

Seks anal bisa mengiritasi wasir bagi orang yang telah memilikinya, namun tidak mungkin menyebabkan wasir apabila seseorang tidak mempunyainya.

4. Peningkatan risiko fistula

Risiko lain seks anal adalah dalam kasus yang sangat jarang, ada kemungkinan robekan pada lapisan anus atau rektum dapat tumbuh lebih besar.

Terkadang, robekan ini begitu besar sehingga melampaui usus ke bagian tubuh lainnya atau fistula. Fistula bisa menjadi situasi medis darurat karena memungkinkan tinja dari usus pergi ke tempat lain di tubuh.

Dikarenakan tinja secara alami mengandung sejumlah besar bakteri, memiliki fistula dapat membawa bakteri ke bagian lain dari tubuh yang menyebabkan infeksi dan kerusakan.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: 6 Tanda Pasangan Kamu Berhubungan Intim dengan Pria Lain, Para Suami Wajib Waspada!