GridPop.ID - Semakin dewasa, anak tentu saja akan membutuhkan privasi.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menghargai privasi anak adalah dengan memisahkan kamar buah hati dengan orang tua.
Namun, beberapa orang tua tidak memisahkan tempat tidur anak untuk memperkuat hubungan keluarga atau karena keterbatasan tempat.
Seperti kisah yang satu ini, perempuan bernama Tieu Na ini telah tidur seranjang dengan putranya sejak anak itu berusia lima tahun.
Delapan tahun kemudian, sang ibu terkejut dan malu ketika melihat tindakan tiba-tiba putranya saat tengah malam.
Dilansir oleh GridPop.ID via Tribun Style dari Saostar, Tieu Na adalah seorang orang tua tunggal.
Setelah lima tahun melahirkan seorang putra, Tieu Na, memutuskan untuk menceraikan suaminya karena kehidupan pernikahanya selalu bermasalah dan pertengkaran.
Hal itu membuat putra mereka selalu malu-malu, tidak berani berkomunikasi dengan siapa pun.
Sejak saat itu, Tieu Na berjuang untuk membesarkan anaknya seorang diri.
Karena bocah lima tahun itu sangat pemalu dan tidak berani tidur sendiri, Tieu Na harus mengganti ranjang kecilnya menjadi ranjang ganda dan tidur dengannya.
Kebiasaan ini berlanjut hingga 8 tahun kemudian, yaitu saat anaknya Tieu Na berusia 13 tahun.
Suatu hari di tengah malam, ibu tiba-tiba terbangun karena suara air mengalir di toilet.
Takut anaknya akan bernasib buruk, Tieu Na segera mendekat dan bertanya.
Melihat ke kamar mandi, Tieu Na sangat terkejut melihat putranya mencuci pakaian dalamnya.
Dia segera bertanya kepada putranya mengapa dia mencuci di tengah malam dan bukan besok pagi atau waktu lain yang sesuai.
Namun, jawaban putranya membuat Tieu Na sangat terkejut dan menyesal.
"Saya tidak sengaja mengompol," kata anak itu.
Kata-kata itu seperti pukulan yang menyadarkan Tieu Na.
Dia segera mengerti masalahnya, anak laki-laki akan memasuki masa pubertas, tubuh mereka akan memiliki reaksi fisiologisnya sendiri.
Tentu saja, Tieu Na sekarang sadar sepenuhnya bahwa berbagi tempat tidur dengan anaknya tidak lagi pantas.
Cara terbaik adalah orang tua harus memperhatikan untuk melatih kebiasaan tidur terpisah anak-anak mereka sejak usia muda, untuk menghindari situasi yang memalukan.
Beberapa pertimbangan mengapa anak perlu tidur terpisah dari saudara dan orang tuanya
Dilansir dari laman kompas.com, terlepas dari pilihan para orang tua, berikut beberapa pertimbangan mengapa anak perlu tidur terpisah dari saudara dan orang tuanya:
- Usia anak
Tidak ada umur pasti kapan anak Anda butuh tidur terpisah dari orang tua atau saudaranya.
Melansir Healthline, masing-masing orang tua bisa mempertimbangkan tahap tumbuh kembang buah hati.
Beberapa anak yang sudah sekolah, ada yang merasa tidak nyaman saat ganti baju di depan saudara atau orang lain.
Ada juga anak-anak yang baru membutuhkan privasi sesaat sebelum anak mencapai fase pubertas atau mengalami mimpi basah.
Namun, saat anak sudah mencapai fase pubertas, anak sudah susah diajak kompromi soal ruang dan privasi.
Kebutuhan privasi bagi anak yang sudah puber adalah mutlak atau susah ditawar lagi.
- Kepribadian anak
Penulis buku Peaceful Parent, Happy Siblings: How to Stop the Fighting and Raise Friends for Life, Laura Markham, menyebut orang tua perlu mempertimbangkan faktor kepribadian anak sebelum memutuskan anak tidur terpisah.
Melansir Today's Parent, setiap anak punya kepribadian yang unik dan memengaruhi preferensi mereka.
Baca Juga: Bisa Pengaruhi Mental, Berikut 4 Cara Menjauhkan Anak dari Gadget
Beberapa anak secara alami punya kepribadian sangat peduli pada adik atau kakaknya.
Ada juga tipe anak introvert yang cenderung butuh ruang sendiri. Anak tipe ini bisa stres kalau dipaksa terus berinteraksi dengan saudara atau orang sekitarnya.
Sebelum orang tua memutusakan anaknya tidur terpisah, ada baiknya orang tua menyiapkan mental anak-anaknya.
Hal yang tak kalah penting, ajak anak berbicara karena perubahan ini menyangkut diri mereka. GridPop.ID (*)