GridPop.ID - Ada 4 fase siklus respon seksual saat melakukan hubungan intim, pasutri wajib tahu!
Baik pria maupun wanita akan melewati fase kemunculan hasrat, plateau atau keinginan, orgasme dan klimaks.
Siklus respons seksual adalah rangkaian perubahan tubuh dan emosi yang terjadi pada seseorang ketika terangsang secara seksual.
Mengutip Kompas.com, berikut penjelasan lengkap terkait fase siklus respon seksual tersebut.
Inilah 4 fase tersebut sebagaimana dilansir dari MedicineNet.
1. Hasrat
Tahap pertama dalam berhubungan intim yaitu hasrat atau libido.
Hasrat adalah dorongan atau naluri alami manusia untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.
Hasrat dapat dipengaruhi oleh suasana hati, pikiran, dan hormon ketika pasangan berpelukan, ciuman, atau saling meraba.
Umumnya hasrat seksual menyebabkan pria dan wanita mengalami peningkatan detak jantung dan perapasan.
Hasrat seksual juga memicu perubahan fisik sebagai berikut:
Baca Juga: Pasca Alami Keguguran, Kapan Waktu yang Tepat untuk Istri Hamil Lagi?
- Payudara terasa penuh dan puting mengeras
- Aliran darah ke vagina meningkat
- Klitoris dan labia teras bengkak
- Vagina mengeluarkan cairan pelumas
- Penis ereksi dan mengeluarkan cairan pre-cum atau pelumas
- Skrotum atau kantong testis mengencang.
2. Plateau
Tahap kedua ini merupakan fase kesenangan atau kegembiraan intens yang meluas ke ambang orgasme.
Seseorang mungkin akan mengalami sejumlah hal berikut saat berada pada tahap plateau:
- Ketegangan dan kejang otot di area kaki, wajah, dan tangan.
- Vagina membengkak karena aliran darah yang terus meningkat.
Baca Juga: Dijamin Bisa Cepat Hamil, Ini Dia 6 Posisi Hubungan Intim yang Bisa Dicoba
- Klitoris sangat sensitif, bahkan terasa sakit saat disentuh
- Testis mengencang.
3. Orgasme
Orgasme adalah puncak dari respon seksual yang biasanya hanya berlangsung beberapa detik saja.
Seseorang akan mengalami kejang otot terutama di area selangkangan akibat aktivitas seksual yang dilakukan ketika berada di tahap ini.
Kejang otot tersebut mengirimkan sensasi rasa nikmat ke seluruh tubuh.
Pada wanita, orgasme menyebabkan kontraksi vagina dan rahim secara berirama.
Sementara itu orgasme pada pria memicu kontraksi pada otot di pangkal penis yang menyebabkan ejakulasi.
Penis akan mengeluarkan air mani yang mengandung sperma sebanyak 1-2 sendok makan saat ejakulasi berlangsung.
Selain kejang otot, orgasme juga memicu pelepasan hormon endorfin yang membuat pasangan merasa bahagia dan rileks.
4. Klimaks
Klimaks terjadi pada akhir siklus respon seksual.
Fungsi tubuh perlahan kembali normal setelah sempat mengencang dan bengkak.
Pasangan suami istri mungkin mengalami perasaan puas, senang, atau bahkan lelah.
Manfaat Berhubungan Intim
Meningkatkan kekebalan tubuh
Saat berhubungan intim, tubuh melepaskan hormon-hormon seperti endorfin, oksitosin, dan dehidroepiandrosteron (DHEA), yang dapat meningkatkan produksi sel-sel kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit.
Mengurangi stres
Selama berhubungan intim, tubuh melepaskan hormon endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, dan oksitosin, yang dapat memberikan perasaan relaksasi dan kedamaian.
Meningkatkan kualitas tidur
Setelah berhubungan intim, tubuh mengalami relaksasi fisik dan pelepasan hormon, yang dapat mempromosikan tidur yang lebih baik.
NB: Sebagian artikel ini menggunakan Chatgpt(AI)
Baca Juga: Pantas Rasanya Campur Aduk, Hubungan Intim Ternyata Berikan 4 Fase Siklus Respons Seksual Ini
GridPop.ID (*)