“Ketika kami memisahkan selaput dara, sang istri menceritakan bahwa dia tidak merasakan sakit apapun.
Ini akan membantu mereka menghilangkan rasa takut mereka dan akan mengambil langkah selanjutnya dengan lebih mudah.
Bahkan, setelah beberapa saat menyuruh istri untuk berhubungan badan dengan suaminya, mudah-mudahan lain kali ada kabar baik," ujar Dokter Thuan.
Menurut Dr. Thuan, banyak wanita yang sudah menikah, namun masih belum memahami dirinya, tubuhnya, terutama organ genital dan sistem reproduksinya.
Banyak orang mengira selaput dara sangat kecil, vagina sangat pendek, tidak panjang dan cukup lebar untuk menerima penetrasi penis yang sedang ereksi.
Belum lagi, dalam hidup mereka juga mendengarkan orang-orang yang telah lebih dulu melakukan dan memberi tahu mereka bahwa pertama kali hubungan itu sangat menyakitkan.
Semua itu mengisyaratkan di kepala mereka rasa sakit saat berhubungan fisik, membuat mereka takut, meski tidak berhubungan intim memang terasa sangat menyakitkan.
Semua faktor ini tidak hanya memengaruhi kualitas cinta, tetapi juga membuat impian menjadi orang tua menjadi sangat jauh.
Oleh karena itu, Dr. Thuan menyarankan agar pasangan yang berhubungan fisik harus pergi ke dokter sesegera mungkin untuk mendapatkan intervensi tepat waktu.
Adapun masalah kemandulan, menurut kriteria diagnostik WHO, pasangan harus ke dokter jika telah melakukan hubungan badan normal selama satu tahun tapi tak kunjung memiliki anak.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul "Tak Kunjung Punya Anak Setelah 2 Tahun Nikah, Pasangan Ini Ngaku Salah Berhubungan Badan: Tak Tahu"
(*)