GridPop.ID - Hubungan intim menjadi aktivitas seksual yang rutin dilakukan oleh pasangan suami istri atau pasutri.
Tak cuma memberikan kenikmatan saja, hubungan intim juga mendatangkan segudang manfaat kesehatan bagi pasutri.
Diketahui, hubungan intim adalah hubungan emosional dan fisik antara dua orang yang memiliki kedekatan dan saling percaya.
Dalam konteks ini, "intim" merujuk pada kedalaman hubungan yang melibatkan keintiman emosional, kepercayaan, saling pengertian, serta kegiatan fisik yang bersifat romantis atau seksual.
Hubungan intim melibatkan berbagai aspek, termasuk kebersamaan, komunikasi yang terbuka, keinginan untuk saling memahami, dan berbagi momen yang pribadi.
Ini mencakup tidak hanya aspek fisik, tetapi juga kebersamaan emosional dan keintiman spiritual antara pasangan.
Dalam konteks seksualitas, hubungan intim mencakup kegiatan fisik seperti saling menyentuh, berciuman, berpelukan, atau berhubungan seksual.
Penting untuk dicatat bahwa setiap hubungan intim harus didasarkan pada persetujuan, saling penghormatan, dan kesepakatan antara kedua belah pihak.
Sementara itu, ada 5 risiko berbahaya jika kamu terlalu sering hubungan intim loh!
Ya, bukannya memuaskan malah bikin sakit!
Hubungan seksual memang sering dianggap sebagai kegiatan yang menyenangkan, dan bisa melepas stres, namun apabila dilakukan terlalu sering akan mengakibatkan efek negatif.
Baca Juga: Tak Berhubungan Intim tapi Rutin Lakukan Petting Bisa Bikin Hamil? Begini Penjelasan di Baliknya
Melansir dari Kompas.com, berdasarkan penelitian Archives of Sexual Behaviour tahun 2017, rata-rata orang dewasa berhubungan intim 54 kali setahun atau rata-rata satu kali per pekan.
Lantas, seberapa sering aktivitas seksual ini bisa dikatakan terlalu sering, dan apa risikonya?
Menurut asisten profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan pengobatan reproduksi di The Icahn School of Medicine di Mount Sinai Health System di New York City, Rebecca C. Brightman, MD, definisi "sering" tersebut sebetulnya bervariasi.
"Selain itu, jika terasa nyaman dan tidak menyakitkan, maka seks pada frekuensi berapa pun tidak masalah," katanya kepada Health.
Namun, ada baiknya kita mengetahui tanda bahwa tubuh mungkin memerlukan jeda berhubungan seksual atau dianggap sudah "terlalu sering" bagi tubuh.
Apa saja risiko berbahaya jika kamu terlalu sering berhubungan seks? simak penjelasannya berikut ini.
Risiko berbahaya jika kamu terlalu sering berhubungan seks
1. Pembengkakan vagina dan labia
Menurut dokter kandungan dan ahli kesehatan wanita dari California, Sherry A Ross, mengatakan bahwa risiko berbahaya jika kamu terlalu sering berhubungan seksual utama adalah pembengkakan vagina dan labia yang berlebihan.
Rangsangan seksual yang terlalu sering bisa membuat vagina dan labia penuh dengan darah, sehingga menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit berlebih ketika berhubungan seksual.
2. Pelumas alami vagina tidak optimal
Baca Juga: Tak Cuma Satu, Kenali 10 Jenis Orgasme pada Wanita yang Bikin Merem Melek di Atas Ranjang
Apabila hubungan seksual dilakukan terlalu sering, hal itu bisa menyebabkan pelumasan alami pada vagina menjadi mengering yang dapat menyebabkan gesekan dan nyeri.
"Jika kamu tidak melakukan cukup pemanasan untuk terangsang secara seksual dan menjadi basah, vagina akan menjadi kering."
Jika kamu mengalami pembengkakan atau nyeri pada vagina setelah berhubungan seksual, berhentilah hingga merasa nyaman kembali.
Jika pembengkakan tampak berlebihan, cobalah gunakan kompres es untuk meredakan nyeri.
Berikutnya, pertimbangkan untuk menggunakan pelumas, baik alami maupun produk pelumas untuk melubrikasi vagina.
3. Penis nyeri dan lecet
Tidak hanya dialami oleh perempuan, laki-laki juga bisa mengalami ketidaknyamanan karena terlalu sering berhubungan seksual.
"Penis bisa mengalami nyeri, bengkak, dan lecet, bahkan mungkin pula kesulitan buang air kecil," ungkap Ross.
4. Peregangan berlebihan pada vagina
Risiko berbahaya jika kamu terlalu sering berhubungan seksual selanjutny adalah peregangan berlebihan pada vagina.
Peregangan pada vagina ini bisa terjadi karena ukuran penis yang besar dan tebal serta berhubungan seksual yang cukup sering.
Baca Juga: Aman atau Tidak sih Kalau Sering Minum Obat Kuat Sebelum Hubungan Intim? Begini Kata Dokter
Meskipun penis yang lebih tebal mungkin membuat vagina terasa lebih penuh, peregangan yang berlebihan bisa menyakitkan dan tidak nyaman, bahkan bisa menyebabkan robekan pada vagina.
5. Infeksi kandung kemih dan vagina
Semakin banyak melakukan hubungan seksual, semakin besar juga risiko infeksi kandung kemih dan vagina.
Hal ini disebabkan keseimbangan pH alami vagina yang terganggu ketika bakteri dari vagina dan anus masuk ke dalam kandung kemih.
Untuk mencegahnya, biasakan untuk mengosongkan kandung kemih setelah melakukan penetrasi seksual dengan pasangan.
Jika kamu mengalami keluarnya cairan yang tidak normal, perdarahan yang tidak biasa atau terus-menerus, robekan, nyeri saat buang air kecil, atau nyeri vulva yang terus-menerus, periksakanlah diri ke dokter.
Jika kondisi tersebut tidak terjadi tetapi kamu merasa sudah berlebihan, cobalah ambil jeda satu atau dua hari.
"Selama ada pelumasan yang tepat dan jeda konsensual, maka tidak ada yang membahayakan."
"Komunikasi sangat penting dalam suatu hubungan, terutama selama keintiman. Jadi, bersikap jujur dan nyaman dengan pasangan bisa memastikan hubungan seksual yang sehat dan memuaskan," ungkapnya.
Itu dia 5 risiko berbahaya jika kamu terlalu sering berhubungan seksual.
Artikel ini telah tayang di Sonora.ID dengan judul "Awas! Ini 5 Risiko Berbahaya Jika Kamu Terlalu Sering Berhubungan Seksual!"
Sebagian artikel ini menggunakan ChatGPT (AI).
Baca Juga: Pantas Istri Merasa Kesakitan saat Hubungan Intim Pasca Melahirkan, Ternyata Ini Penyebabnya
(*)