"Lu mana tau rasanya di urus kakek nenek dari bayi, pas mereka naek haji berdua, dan nenek gua pulang sendiri," imbuhnya dikutip Jumat (14/7/2023).
Tingginya angka jemaah haji yang meninggal tahun ini di Tanah Suci harus menjadi evaluasi bersama.
Melansir Kompas.com, pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat dan koordinasi pada situasi darurat perlu diperkuat agar risiko kematian dapat diminimalkan.
”Sampai saat ini, 614 jemaah haji Indonesia meninggal. Angkanya jauh lebih besar dibanding tahun 2019, yakni 341 orang.
Tingginya angka kematian itu karena peserta haji banyak lanjut usia. Ini harus menjadi evaluasi agar tidak terulang tahun depan,” ucap Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily saat melakukan kunjungan kerja di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (14/7/2023).
Ace menyebut, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti penguatan tata cara pemeriksaan kesehatan.
Tujuannya memastikan jemaah siap menghadapi cuaca di Arab Saudi. Petugas juga harus memastikan jemaah tidak sedang mengidap penyakit kritis hingga risiko demensia.
Koordinasi di lapangan juga perlu diperkuat, khususnya menghadapi situasi darurat.
Ke depan, Kementerian Agama perlu meminta mashariq haji agar turut dilibatkan dalam pelayanan.
Tujuannya, saat ada keadaan darurat, petugas bisa turut memantau jemaahnya, terutama saat puncak ibadah haji di Arafah, Mina, dan Muzdalifah.
Selain itu, petugas penyelenggara haji diharapkan berkoordinasi dengan kepolisian Kerajaan Arab Saudi jika terjadi kondisi darurat di lapangan.
GridPop.ID (*)