GridPop.ID - Kebanyakan orang mengira hanya pihak istri saja yang sering menolak untuk hubungan intim.
Padahal pihak suami juga bisa mengalami hal tersebut loh.
Ya, artikel berikut ini akan membahas 6 penyebab pria menolak untuk melakukan hubungan intim.
Jadi kalau suami menolak ajakan untuk berhubungan intim. Jangan panik dulu!
Gairah seks menurun sebenarnya wajar saja dan tidak selalu menjadi akibat dari penyakit atau gangguan seks tertentu, seperti disfungsi ereksi (impotensi) contohnya.
Berkurangnya minat seks lebih mungkin terjadi apabila pasangan sudah sangat terbiasa hidup bersama dalam jangka panjang.
Berikut beberapa penyebab paling umum mengapa pria menolak berhubungan intim.
1. Kecapekan
Ya. Kecapekan adalah alasan utama dan yang paling umum kenapa banyak pria memutuskan untuk absen dulu bermain di ranjang.
Terlebih, seks merupakan aktivitas fisik yang memerlukan banyak tenaga dan membakar banyak energi—bahkan hampir sama dengan berolahraga.
Tubuh lelah adalah pertanda bahwa orang membutuhkan istirahat.
Baca Juga: STOP Babat Habis! Inilah Manfaat Rambut Kemaluan saat Lakukan Hubungan Intim
Itu sebabnya setelah beraktivitas seharian, biasanya pria jadi lebih gampang mengantuk dan memilih untuk langsung tidur daripada bercinta.
Pasalnya, kecapekan berat justru bisa bikin makin sulit tidur sehingga malah makin membuat loyo tubuh di keesokan harinya.
Yang dapat dilakukan:
Jika pasangan sedang benar-benar kelelahan, sebaiknya jangan paksa dirinya untuk bercinta. Jadwalkan hubungan seks di lain hari.
Apabila ia terus-menerus merasa kelelahan tanpa sebab, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk menemukan penyebab pastinya.
2. Stres
Stres juga berpengaruh pada gairah seksual.
Pria mungkin menolak berhubungan stres karena pikirannya sedang kalut oleh stres yang ia alami, bisa stres soal pekerjaan, masalah finansial, menghadapi jalanan macet, hingga mungkin stres karena emosi yang terpendam dari pertengkaran.
Pelepasan kortisol dan adrenalin akibat stres yang berlangsung dalam waktu lama dapat memerosotkan kadar testosteron.
Hal ini dapat mengganggu produksi sperma dan bisa menyebabkan disfungsi ereksi atau impotensi sementara.
Yang dapat dilakukan:
Ajak pasangan untuk curhat membicarakan apa yang menyebabkannya stres, tapi jangan di waktu tidur.
Tanyakan juga pada pasangan apa yang bisa kamu lakukan untuk membantunya melewati masa-masa sulit tersebut.
Bantu pasangan untuk memecahkan masalah pekerjaannya, setidaknya memberikan dukungan yang berarti untuk emosionalnya.
Berhubungan seks sebenarnya justru dapat membantu stres berkurang.
Seks akan melepaskan banyak hormon endorfin yang menciptakan rasa tenang dan bahagia untuk menekan hormon stres.
Kamu bisa mencoba ciptakan suasana romantis dan rayu pasangan dengan melakukan foreplay mesra, seperti mencium, menyentuh, memeluk, membelai tubuh, hingga menggoda, berbicara nakal, berbisik, atau memuji penampilannya.
Semakin lama waktu yang dihabiskan untuk foreplay, gairah seks makin meningkat dan sensasi orgasme yang akan dialami juga semakin intens.
3. Libido rendah
Mulai memasuki usia 30 tahun, kadar testosteron pria cenderung mengalami penurunan yang bisa memengaruhi hasratnya untuk berhubungan seks.
Kondisi andropause yang sering dialami begitu menginjak usia kepala lima juga dapat menyebabkan kadar testosteronnya menurun.
Testosteron rendah bisa menyebabkan sulit ereksi atau kesulitan mempertahankan ereksi sehingga pasangan cenderung memilih untuk menolak berhubungan seks.
Meskipun testosteron menurun sering penuaan, libido pria juga bisa turun disebabkan oleh hal lainnya, misalnya efek samping obat tertentu (umumnya obat hipertensi dan antidepresan SSRI), gangguan tidur kronis seperti sleep apnea, hingga penyakit tertentu seperti kanker.
Yang dapat dilakukan:
Diskusikan dengan dokter untuk kemungkinan mendapatkan terapi hormon untuk mengobati masalah testosteron rendahnya.
Kebanyakan pria dengan testosteron rendah akan diresepkan gel testosteron untuk digosokkan pada lengan atau bahunya.
Untuk sementara waktu, kamu bisa menyiasati aktivitas seksual dengan teknik-teknik foreplay mesra untuk menjaga api asmara tetap hangat berkobar.
Kamu juga bisa menonton konser bersama, menonton film, atau bahkan makan malam romatis sembari mengulang kenangan indah di ranjang.
4. Depresi
Depresi yang tidak tertangani bisa merusak keharmonisan rumah tangga.
Pasalnya, depresi adalah salah satu pembunuh gairah seks terbesar.
Depresi membuat pengidapnya merasa terpuruk, nelangsa, dan putus asa, sehingga si dia mungkin memilih untuk lebih baik mengisolasi diri dari orang-orang sekitar dan menolak berhubungan seks.
Sebanyak 34 persen pria melaporkan bahwa depresi yang mereka idap adalah penyebab hasrat seksual mereka menurun drastis.
Baca Juga: Dari Tersangkut hingga Vagina Robek, Kenali Deretan Kecelakaan saat Berhubungan Intim
Selain itu, efek samping obat antidepresan juga bisa menurunkan gairah seks.
Yang dapat dilakukan:
Ajak pasangan untuk mengikuti terapi perilaku kognitif (CBT) guna mengatasi depresinya.
Semakin cepat, semakin baik.
Terapi ini mengutamakan upaya untuk menghilangkan pikiran dan perilaku negatif, menggantikannya dengan hal-hal berbau positif.
Bila perlu, konsultasikan dengan dokter untuk menurunkan dosis resep obatnya atau mengganti jenis obat yang ia pakai.
Jangan memaksakan diri untuk berhubungan seksual dengan pasangan yang sedang depresi.
Bermesraan tanpa harus penetrasi seksual bisa menjadi cara yang efektif untuk terus mengobarkan api cinta, seperti berpegangan tangan, berpelukan, berciuman atau bercumbu.
Perlu diingat, orang yang depresi biasanya merasa kesepian dan terisolasi sehingga susah berkomunikasi.
Maka, perlu usaha yang lebih giat dari kamu untuk membantu pasangan yang depresi keluar dari lubang hitamnya.
5. Mengalami masalah seksual
Kebanyakan pria yang menolak berhubungan seks memiliki masalah seksual yang disembunyikannya.
Yang paling umum disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.
Kedua masalah seksual tersebut membuat kaum pria cenderung menarik diri karena takut pasangannya kecewa atau merasa malu karena dianggap tidak bisa bertahan lama.
Yang dapat dilakukan:
Pada kebanyakan kasus, impotensi atau ejakulasi dini berakar dari masalah psikologis yang dipendamnya.
Yang lainnya mungkin disebabkan oleh suatu penyakit atau kondisi yang mendasarinya, seperti diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung.
Memang tidak akan mudah untuk mendiskusikan masalah seksual ini.
Tetapi bagaimanapun, kamu perlu berbicara pada pasangan dan mintalah dia terbuka.
Katakan bahwa kamu mencintai dia apa adanya.
Selanjutnya, yakinkan bahwa kamu dan pasangan kamu dapat mengatasi masalah ini dengan meminta saran terbaik dari dokter.
6. Miskomunikasi
Pasangan mungkin tidak merasa terhubung dengan kamu secara emosional.
Konflik rumah tangga harian yang berujung pada adu argumen bisa menjadi penyebab pria merasa ogah-ogahan untuk bermesraan.
Akan tetapi, miskomunikasi juga bisa terjadi saat kamu berdua di ranjang.
Misalnya, pihak wanita tidak pernah merasa terpuaskan dan akhirnya memilih untuk berpura-pura orgasme.
Lama-kelamaan, kebiasaan ini dapat memengaruhi kepercayaan diri si pria sehingga ia memilih untuk menolak berhubungan seks.
Atau mungkin sebaliknya. Justru ialah yang merasa kamu tidak bisa memuaskan hasrat seksualnya
Yang dapat dilakukan:
Selesaikanlah dulu segala konflik dan unek-unek, tapi lakukan di luar kamar tidur.
Ajak pasangan untuk berdiskusi berdua dengan kepala dingin demi menemukan titik tengah masalah dan solusinya.
Ada baiknya kamu dan pasangan juga membicarakan kehidupan seks kamu berdua secara terang-terangan.
Kamu bisa menyampaikan apa yang membuat tidak merasa puas, begitu juga dengan dirinya.
Bicarakan dengan pasangan seperti apa alur hubungan seksual yang diinginkan satu sama lain.
Yang terpenting adalah keduanya wajib bersikap terbuka dan saling mengerti kondisi masing-masing.
Hubungan seksual tidak sekadar melibatkan kondisi fisik yang prima.
Untuk mendapatkan kepuasan yang hakiki, seks harus melibatkan ikatan emosional yang dalam.
Ini bisa diraih dengan melakukan hal di atas.
Manfaat Hubungan Intim bagi Pria
Bercinta atau hubungan intim secara umum dapat memberikan beberapa manfaat bagi pria, baik secara fisik maupun emosional, asalkan dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan saling persetujuan.
Beberapa manfaatnya antara lain:
- Kesehatan jantung: Aktivitas seksual yang sehat dapat meningkatkan aliran darah ke jantung dan membantu menjaga kesehatan kardiovaskular.
- Meningkatkan kualitas tidur: Setelah berhubungan intim, banyak orang merasa lebih rileks dan tenang, yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
- Meredakan stres: Aktivitas seksual dapat merangsang pelepasan endorfin dan oksitosin, yang dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan mood.
- Manfaat fisik: Selain kesehatan jantung, beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas seksual yang teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan prostat pada pria.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Penyebab Paling Umum Kenapa Pria Menolak Berhubungan Seks"
Sebagian artikel ini menggunakan ChatGPT (AI).
Baca Juga: Ingin Lakukan Hubungan Intim Saat Hamil? Ini yang Harus Suami Istri Perhatikan
(*)