GridPop.ID - Berhubungan intim menjadi aktivitas yang sah dilakukan oleh pasangan suami istri.
Selain untuk memproduksi keturunan dan menyalurkan hasrat seksual, berhubungan intim juga memiliki manfaat baik untuk kesehatan.
Dilansir dari laman kompas.com, melakukan hubungan intim dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Menurut penelitian, orang yang melakukan hubungan intim secara teratur (2-3 kali per minggu) lebih kecil kemungkinannya untuk sakit.
Mengapa? Salah satu manfaat berhubungan seks adalah memperkuat kekebalan tubuh terhadap virus dan bakteri.
Bagi beberapa pasanga, mungkin ada yang kuat melakukan hubungan intim berkali-kali dalam semalam.
Tak sedikit dari pasangan suami istri melakukan maraton hubungan intim atau neneruskan ke ronde-ronde selanjutnya.
Namun sebelum memasuki ronde selanjutnya, ada baiknya memastikan kekuatan tubuh pasangan terlebih dahulu untuk meminimalisir kekecewaan, khususnya bagi pria.
Para ahli menyebutkan kebanyakan pria dewasa membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mendapatkan ereksi secara optimal untuk memulai sesi seks berikutnya.
Sedangkan wanita, wanita hanya butuh beberapa detik untuk bisa terangsang kembali selepas klimaks.
Dikutip oleh tribunmedan.com menurut pakar seksolog dr Dina Oktaviani, ada beberapa hal yang menyebabkan pria butuh jeda lebih lama dibanding untuk melanjutkan ronde selanjutnya.
Baca Juga: AWAS LECET! Durasi Hubungan Intim Normal Menurut Seksolog Tak Perlu Lama-lama, Begini Penjelasannya
1. Lonjakan hormon prolaktin
Periode refraktori tidak muncul secara tiba-tiba. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Diantaranya adalah tingkat kepekaan, kualitas dan keadaan emosi seseorang saat berhubungan seksual, kebiasaan minum alkohol, obat-obatan dan kenyamanan pasangan.
Baik pada pria maupun wanita, hormon prolaktin berguna sebagai pengukur kepuasan seksual.
Setelah berhubungan seks, lonjakan hormon prolaktin membuat pria sulit terangsang kembali.
Oleh karena itu, pria membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengisi kembali staminanya untuk putaran kedua hubungan seksual.
2. Otot reproduksi pria lebih banyak
Pria membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali terangsang karena mereka memiliki lebih banyak otot reproduksi daripada wanita.
Sistem reproduksi pria tak hanya testis, yang menyimpan sperma, dan penis, yang mengeluarkan sperma saat rangsangan seksual.
Namun, ada organ lain yang mendukung aktivitas seksual pria.
Diantaranya adalah skrotum, yang menutupi testis dan mengatur suhunya.
Kemudian prostat yang berfungsi mengeluarkan cairan yang diselubungi sel sperma untuk proses ejakulasi.
Prostat mengandung antibodi yang melindunginya dari bakteri, menjaga sel sperma tetap sehat dan berkualitas baik.
3. Masa pemulihan rata-rata 30 menit
Setelah berhubungan intim pria umumnya membutuhkan waktu 30 menit untuk masa pemulihan (refraktori) tergantung usia.
Mengutip dari kompas.com, Abraham Morgentaler, ahli urologi dari Harvard Medical School mengatakan bahwa remaja hanya dibutuhkan beberapa untuk mengisi staminanya, sedangkan pria dewasa umumnya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Sedangkan untuk pria berusia 50 tahun ke atas membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat terisi kembali, bahkah satu orgasme dalam sehari bisa dibilang sebuah prestasi.
Hal itu dapat terjadi lantaran semakin tua usia seorang pria, semakin sulit juga untuk dirinya fokus.
Fokus tersebut berpusat pada otak yang memiliki sebagai mencapai orgasme.
Belum lagi frekuensi bercumbu yang semakin jarang yang membuat menurunnya gairah seksual karena kadar testoteron yang semakin rendah.
Masalah kesehatan seperti diabetes yang dapat merusak saraf juga akan mengurangi sensitivitas saat menerima sentuhan.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Benarkah Jenis Kelamin Bayi Bisa Ditentukan dari Waktu Pasutri Melakukan Hubungan Intim?