"Saya agak dibentak karena saya sempat menolak untuk membuka. Oke, saya membuka bagian atas saya."
"Lalu saya tiba-tiba disuruh untuk body checking, saya disuruh angkat kaki satu dan dicek kayak kaki saya kenapa," tuturnya.
Setelah menutup tubuh bagian atasnya, J kembali dibentak.
Salah satu panitia penyelenggara justru mengungkapkan bahwa ketika nanti J lolos mewakili Indonesia, akan disuruh untuk telanjang di depan banyak orang.
Karena takut, J pun kembali bertelanjang dada.
"Setelah itu saya lepas saja, dan saya mengikuti kegiatan body checking," katanya.
J mengungkapkan saat proses body checking itu, ada tiga orang laki-laki dan seorang perempuan yang ada di lokasi tersebut.
Selain itu, dirinya menyebut tempat dilakukannya body checking berada di tempat terbuka.
"Tidak di ruang tertutup, tidak ada pintu, hanya sekat kayu saja dan itu orang lalu lalang masuk ke dalam sangat bebas," jelasnya.
J pun mengaku sedih dan terganggu psikisnya pasca proses body checking tersebut.
"Saya mentalnya masih belum oke," katanya.
Polisi sudah terima laporan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengakui pihaknya telah menerima laporan terkait kasus tersebut.
Adapun pasal yang disertakan dalam laporan itu adalah Pasal 4, 5 dan Pasal 6 Undang-undang TPKS.
Mereka juga menyertakan Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-undang TPKS.
"Ya Polda Metro Jaya sudah menerima laporannya. Baru diterima laporannya dari pelapor," katanya kepada wartawan, Selasa (8/8/2023).
Trunoyudo mengatakan saat ini laporan tersebut masih diteliti oleh pihaknya untuk nantinya sebagai dasar penyelidikan.
"Dasar laporan tersebut akan di jadikan landasan Polda Metro Jaya untuk proses penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul "Kronologi Dugaan Pelecehan Seksual Dialami Finalis Miss Universe, Akui Dipegang di Area Privat"
Baca Juga: MA Speak Up Tak Dibela saat Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pinkan Mambo Tuding Darah Dagingnya Jahat
(*)