GridPop.ID - Ternyata orgasme bisa terjadi tak hanya saat melakukan hubungan intim.
Orgasme adalah kondisi saat seseorang mencapai titik puncak atau klimaks dalam aktivitas seksual.
Mengutip Tribun Cirebon, wanita memiliki dua area sensitif pada organ intim yang kerap disbeut sebagai pusat orgasme, yakni G-spot dan klitoris.
Kedua titik tersebut sangat sensitif lantraan memiliki banyak saraf tepi.
G-spot berada di dinding atas dalam vagina, sedangkan klitoris terletak di bagian atas luar vagina.
Pernahkah kamu mengenal istilah Peegasm?
Peegasm adalah istilah yang dipakai dalam menggambarkan orgasme saat buang air kecil, dikutip dari Kompas Health.
Kencing juga bisa menjadi menyenangkan lantaran meredakan ketegangan dan membuat seseorang merasa lebih nyaman.
Terlebih jika orang tersebut sudah menahan kencing selama beberapa waktu.
Perasaan tersebut tak jarang disertai dengan sensasi orgasme yang dikenal dengan istilah peegasm.
Biasanya peegasm dialami wanita, hal ini menurut para ahli normal terjadi.
Penyebab Peegasm
Peegasm terjadi lantaran kandung kemih yang penuh menekan struktur di zona sensitif seksual, seperti spons uretra dan klitoris.
Orgasme bisa terjadi saat pelepasan tekanan tersebut ketika kencing sehingga merangsang saraf di area itu.
Selain itu peegasm juga terjadi apabila orang tersebut telah terangsang ketika mengeluarkan urin.
Misalnya ketika seseorang buang air kecil ketika bercinta.
Seseorang bisa mengalami peegasm sesaat setelah masturbasi, saat alat kelaminnya masih sensitif.
Apakah Peegasm Berbahaya?
Peegasm sebenarnya berbahaya jika sering dilakukan.
Hal tersebut dikatakan oleh terapis seks Janet Brito.
"Menahan kencing untuk mencapai orgasme bisa mengganggu kesehatan," ucapnya.
Brito menjelaskan, kencing adalah fungsi alami manusia dan cara ginjal menyaring limbah.
Baca Juga: Kuncinya Ada di Pendinginan, Inilah Posisi Hubungan Intim yang Bikin Istri Puas di Ranjang
"Menahan kencing dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau masalah ginjal," tambahnya.
Jika seseorang menunda kencing, sama halnya dengan ia menunda tubuh melakukan sterilisasi saluran kemih.
Pasalnya bakteri di tubuh tidak bisa dikeluarkan dengan cepat.
Bakteri ini dapat masuk ke dalam kandung kemih yang steril, menyebabkan segala macam ketidaknyamanan dan disfungsi ginjal.
Hal ini tidak hanya menyebabkan tingkat bakteri yang lebih tinggi di uretra dan kandung kemih, tetapi juga dapat menyebabkan inkontinensia di kemudian hari.
Tak hanya itu saja, peegasm juga dapat memicu infeksi ginjal dan infeksi saluran kemih yang akan merusak kesehatan.
Kenikmatan sesaat yang didapatkan dari peegasm justru berakibat fatal bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Jadi, meskipun peegasm adalah bagian dari reaksi otot dan rangsangan yang sepenuhnya normal, ini bukanlah cara teraman untuk merasakan kesenangan.
GridPop.ID (*)