Baca Juga: Para Istri Wajib Tahu, Berikut 6 Cara Mengatasi Pasangan yang Ingin Poligami
“Saya bertemu suami saya ketika saya masih kuliah di Polisas Kuantan.
Ia juga pernah kuliah disana namun memilih berhenti karena tidak tertarik dengan jurusan yang diambilnya.
“Tetapi saya mengetahuinya setelah dia berhenti dan sedang mengetuk karet. Kurang dari setahun setelah kami bertemu, keluarganya datang mengintip dan kami menikah pada bulan April 2011.
“Saya menikah setelah ayah saya menelepon dan menanyakan apakah saya serius dengan hubungan tersebut atau tidak karena suami saya jatuh sakit setelah kami putus,” tambahnya, yang kini menjadi ibu rumah tangga tetap.
Kini sang suami selalu enggan membahas soal keturunan.
“Suamiku selalu menghindari membicarakan anak… mungkin dia takut aku sedih.
“Dia juga sangat dekat dengan keponakannya dan dari situlah kami jatuh cinta.
Alhamdulillah kakak ipar saya baik-baik saja dan menghormati kami,” ujarnya.
Adapun ia mengatakan bahwa dokter kandungan telah memberi tahu bahwa mereka berdua tak memiliki masalah apa pun dan memang kemungkinan belum memiliki buah hati.
GridPop.ID (*)