Find Us On Social Media :

Istilah Rebo Wekasan Viral di TikTok, Ketahui Artinya hingga Asal Usulnya Berikut Ini

By Luvy Octaviani, Rabu, 30 Agustus 2023 | 05:47 WIB

Arti kata Rebo Wekasan

GridPop.ID - TikTok menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan di Indonesia.

Dilansir dari laman kompas.com, TikTok sendiri merupakan aplikasi berbagi video pendek yang dimiliki oleh ByteDance, TikTok masih menjadi asalah satu aplikasi jejaring sosial paling populer di dunia pada 2023 ini, termasuk di Indonesia.

Hal itu dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengguna di Indonesia.

Menurut laporan firma riset Statista, jumlah pengguna TikTok di Indonesia tercatat sebanyak 113 juta per April 2023.

Dengan banyaknya pengguna TikTok, tak heran jika banyak video dan istilah yang kemudian viral setelah diunggah.

Salah satu istilah yang sedang viral di TikTok adalah rebo wekasan.

Melansir dari laman tribuntrends.com, berikut ini arti kata Rebo Wekasan yang viral di TikTok baru-baru ini.

Arti Rebo Wekasan, Istilah Bahasa Jawa untuk Gelaran Rabu Terakhir di Bulan Safar Lengkap Bacaan Doa.

Rebo wakesan berasal dari bahasa Jawa.

Rebo artinya : hari Rabu

Wekasan artinya: Pungkasan atau terakhir.

Baca Juga: Bikin Dompet Auto Jebol, Viral di TikTok Putri Malu Dijual dengan Harga Tinggi di Swiss hingga Pohon Beringin Dibanderol Rp 7 Juta!

Rebo wekasan artinya rabu terakhir di bulan Safar. Untuk tahun 2023 Rabu terakhir bulan Safar 1445 Hijriyah insya Allah jatuh pada hari Rabu tanggal 13 September 2023.

Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat serta umat Islam di Indonesia. Tradisi ini biasanya diadakan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Islam.

Kegiatan yang dilakukan dalam tradisi Rebo Wekasan berupa tahlilan atau zikir berjemaah, salat sunah untuk tolak bala, dan berbagi makanan dalam bentuk selamatan.

Pada hari Rebo Wekasan di bulan Safar dipercaya oleh sebagian umat Islam sebagai hari pertama Nabi Muhammad SAW jatuh sakit hingga meninggal dunia. Di berbagai daerah, tradisi ini memiliki berbagai pemaknaan dan tata cara pelaksanaannya.

Asal Usul

Dikutip dari kompas.com, Tradisi Rebo Wekasan pertama kali diadakan pada masa Wali Songo. Tradisi ini didasari banyak ulama yang menyebutkan bahwa pada bulan Safar, Allah menurunkan lebih dari 500 macam penyakit.

Untuk mengantisipasi penyakit dan agar terhindar dari musibah, banyak ulama melakukan tirakatan dengan banyak beribadah dan berdoa. Tujuannya adalah supaya Allah menjauhkan dari segala penyakit dan malapetaka yang dipercaya diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Pendapat lain yang menyatakan bahwa tradisi Rebo Wekasan muncul pada awal abad ke-17 di Aceh, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku.

Rebo Wekasan di berbagai daerah Tradisi Rebo Wekasan dilakukan oleh sebagian umat Islam di berbagai wilayah di Indonesia.

Di Aceh, tradisi Rebo Wekasan dikenal dengan istilah Makmegang

Di Jawa, tradisi Rebo Wekasan biasanya dilakukan oleh masyarakat Banten, Tasikmalaya, Bantul, Banyuwangi dll.

Baca Juga: Lirik Lagu Satu-satu Idgitaf, Aku Sudah Tak Marah yang Belakangan Ini Viral di TikTok

Bahkan di Kalimantanpun ada tradisi ini. Di Kalimanta Selatan, tradisi Rebo Wekasan disebut Arba Mustamir, yang diadakan dengan berbagai cara, misalnya dengan salat sunah dan disertai doa tolak bala.

Selain itu, ada juga selamatan kampung dengan tidak bepergian jauh, tidak melanggar pantangan, hingga mandi Safar untuk membuang sial. Itulah beragam tradisi Rebo Wekasan yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Meski demikian terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang menyebutkan sebagai berikut:

“Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa.”

– (H.R. Imam Al-Bukhari dan Muslim)

Berikut Bacaan Doa yang dapat dipanjatkan saat Rebo Wakesan

Doa Rebo Wekasan Arab

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللهم بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab latin:

Bismilahirrahmanirrahim wa shallallahu ‘ala sayidina muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam. Allahumma ya syadidal quwa wa ya syadidal mihal ya azizu zallat li ‘izzatika jami’u kholqika ikfini min jami-‘i kholqika ya muhsinu ya mujammilu ya mutafadhdhilu ya mun’imu ya mukrimu ya man la ilaha illa anta bi rahmatika ya arhamarrahimin. Allahumma bisirril hasani wa akhihi wa jaddihi wa abihi ikfini syarra hazal yauma wa ma yanzilu fihi ya kafiyal muhimmat ya dafi-‘al baliyyat fasayakfikahumullahu wa huwas sami’ul ‘alim. Wa hasbunallahu wa ni’mal wakilu wa la hawla wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azim. Wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘ala alihi wa shohbihi wasallam.

Artinya:

“Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga shalawat dan salam Allah senantiasa tercurah pada junjungan kami, Nabi Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memiliki Kekuatan dan Keupayaan. Ya Tuhan Yang Maha Mulia dan karena kemuliaan-Mu itu, menjadi hinalah semua makhluk ciptaan-Mu, peliharalah aku dari kejahatan makhluk-Mu. Ya Tuhan Yang Maha Baik. Yang Memberi Keindahan, Keutamaan, Kenikmatan dan Kemuliaan. Ya Allah, Tiada Tuhan kecuali hanya Engkau. Kasihanilah aku dengan Rahmat-Mu, wahai Zat yang Maha Penyayang.

Baca Juga: Viral di TikTok Penampilan Mantan Pramugari, Berubah Drastis Usai Punya Anak dan Jadi IRT

Ya Allah, dengan rahasia kemuliaan Sayyidina Hasan dan saudaranya, serta kakeknya dan ayahnya, ibunya dan keturunannya, jauhkan aku dari kejahatan hari ini dan kejahatan yang akan turun padanya. Wahai Zat Yang Maha Mencukupi harapan dan Menolak bala’, cukuplah Allah Yang Maha Memelihara lagi Maha Mengetahui untuk memelihara segalanya. Cukuplah Allah tempat kami bersandar, tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad Saw. beserta keluarganya dan para sahabatnya.”

Itulah arti Rebo Wekasan, Istilah Bahasa Jawa untuk Gelaran Rabu Terakhir di Bulan Safar Lengkap bacaan doa. GridPop.ID (*)