GridPop.ID - Viral di TikTok seorang wanita yang kecewa dengan pelayanan posyandu di daerahnya.
Betapa tidak? Pelayanan posyandu ini justru memberikan jajanan murah kepada anaknya.
Sontak saja, wanita ini emosi dan menyebut hal tersebut tidak bisa mencegah stunting.
Berikut kisah lengkapnya!
Viral video seorang emak-emak protes lantaran posyandu memberi anaknya jajanan murah seharga Rp 500an untuk mencegah stunting.
Emak-emak itu diketahui bernama Yulia, asal Desa Matang Panyang, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara.
Yulia protes lantaran menilai jajanan yang diberikan Posyandu itu tidak bisa untuk mencegah stunting.
Dalam pandangannya, jajan yang diberikan cuma sekadar jajanan anak-anak biasa yang tidak jelas nilai gizinya.
Hal itu bertolak belakang dengan tujuan diadakannya posyandu demi mengedukasi masyarakat untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.
Baca Juga: Kata Unhinged Mendadak Viral di TikTok, Benarkah Berhubungan dengan Hal Mental?
Video tersebut diunggah di akun Tiktok dengan username @abayabest dan telah mendapatkan perhatian luas dari netizen.
Dalam video tersebut, Yulia memperlihatkan beberapa jajanan yang diberikan kepada anak-anak.
"Bagaimana mungkin stunting dapat dicegah dengan makanan seperti ini dari Posyandu?" ucap Yulia sambil menggambarkan beberapa jajanan tersebut.
"Ada nilai gizinya? Menambah berat badan?" tambahnya.
Wanita berkulit putih ini dengan tegas menyuarakan kekesalannya terhadap kondisi distribusi makanan tersebut kepada anak-anak.
Ia mengaku geram terhadap cara pembagian makanan yang menurut pandangannya tidak sesuai dengan upaya pencegahan stunting yang seharusnya lebih mengutamakan kualitas nutrisi.
Jajanan yang dibagikan tersebut selain sama seperti jajanan yang dijual di kios, juga ibu-ibu masih sanggup menyediakan untuk anak-anaknya.
Dari beberapa jajanan yang diperlihatkan dalam video tersebut, Yulia menyebutkan dua jajanan yang harga Rp 500-an sudah dimakan adiknya.
“Kalau jajanan seperti itu mak-mak yang ada di Desa Matang Panyang Insyaallah sanggup membelinya,” katanya.
Karena makanan yang diberikan untuk mencegah stunting sama seperti jajanan yang biasa dimakan anak-anak.
Pemberian makanan tersebut menurut Yulia, juga tidak mensupport sesuai dengan tujuan dari Posyandu.
Baca Juga: Dari Agama hingga Cinta, Inilah 20 Quotes Gus Iqdam si Pendakwah Muda yang Kini Miliki Ribuan Jemaah
Tujuan dari Posyandu kata Yulia, untuk imunisasi dan konsultasi ibu-ibu hamil, pencegahan dan pertumbuhan anak, pencegahan diare dan pencegahan stunting.
“Mungkin kalian mengira aku yang mengada-ngada, kalian boleh tanya langsung ke masyarakat,” ujar Yulia.
Banyak masyarakat juga tidak setuju tapi tidak berani berbicara.
Karena itu, Yulia memposting makanan tersebut di media sosial supaya diketahui Camat Paya Bakong dan Pj Bupati Aceh Utara, sehingga mau menyelesaikan persoalan tersebut.
Pada Senin (28/8/2023), video ini telah menerima lebih dari 6.059 komentar dari berbagai pengguna media sosial.
Sebagian besar komentar dari netizen memberikan penjelasan terkait jenis makanan yang diberikan, sementara yang lainnya justru memberikan dukungan kepada Yulia untuk memviralkan isu ini.
“Ini bukan masalah harga jajanannya. tapi masalah gizi yg di beri. yg seharusnya petugas kesehatan memberi contoh jajanan yg sehat kepada masyarakat,” tulis @Sarah al Azhar
“Paketannya lebih baik telur, tempe, tahu, sayur, buah, murah kok, terus diajarin cara olahnya buat anak dan balita,” tulis @fitriany abbas
“Rapat nya makan bergiji,” tulis @iiiaac
“Di tempatku dapat bubur kacang hijau tapi bayar,” tulis @FitriNurjannah
@abayabest ya gimana ya, menurut aku sih ini termasuk pemimpin yg zholim. Bukan masalah ini doang yah, kayak bantuan aja banyakan dikasi ke kerabat kerabatnya lurah, gak tepat sasaran, dana desa gak jelas gmna penyebarannya. Akhirnya yang kaya semakin kaya dan yg miskin ya miskin terus! #posyandu#danadesa2023 #masukberand#yuliacollecttion#fypaceh#acehutara????????#gaadil#acehutara ♬ Jiwa Yang Bersedih - Ghea Indrawari
Baca Juga: Viral Perseteruan Tes DNA, Verny Hasan Akui Terganggu dengan Sikap Denny Sumargo yang Lakukan Ini
“Banyak kepotong dri sono nya itu,” tulis @bayuaulia
“Didesaku biskuit buat ibu hamil ditimbun,” tulis@mawar
“Gimana ngk gitu kk, dana untuk stunting banyak potong-potong nyaa,” tulis @ini.aku012
“Up mba.. petugas gizi puskesmas perlu speak up,” tulis @nisayang
“Semoga sampai ke pak bupati kk,” tulis @bihun telur.
Penyebab Stunting
- Kebiasaan makan yang buruk
- Nutrisi ibu yang buruk
- Sanitasi yang tidak memadai
- Kondisi sosial ekonomi keluarga
- Praktik pemberian makanan yang tidak tepat
- Anak mengalami infeksi
- Anak mengalami penyakit kronis
Ciri-ciri atau Gejala Stunting pada Anak
- Mempunyai ukuran tubuh yang lebih pendek dari usianya
- Berat badan tidak bertambah dan bahkan cenderung menurun
- Perkembangannya mengalami keterlambatan dan tidak sesuai dengan usianya
- Rentan terhadap berbagai penyakit menular
- Anak alami gangguan intelektual
Dampak Stunting pada Anak
stunting pada anak berdampak pada pertumbuhannya yang terhambat.
Perawakan yang lebih pendek dan beberapa dampak lainnya menyebabkan risiko tinggi penyakit semakin besar.
Selain itu stunting pada anak juga beresiko menyebabkan kematian dini.
Mengutip dari netmeds.com, perkembangan mental dan kognitif yang tertunda, juga menyebabkan kinerja berpikir yang buruk.
Selain itu efek lainnya yang juga timbul akibat stunting adalah dapat mengurangi produktivitas orang tersebut dalam bekerja.
Pertumbuhan yang terhambat juga beresiko dapat diwariskan ke generasi berikutnya dan ini disebut siklus malnutrisi antar generasi.
Kasus stunting pada anak di Indonesia masih cukup tinggi.
Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang di hadapi Indonesia.
Maka diharapkan kasus stunting ini dapat segera terselesaikan.
Hal ini dapat diatasi mulai dari mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat, misalnya; menggunakan air bersih, sanitasi, rumah yang sehat, ini merupakan kerja terintegrasi dan harus terkonsolidasi.
Melansir kemkes.go.id, Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menyampaikan bahwa, stunting disebabkan karena berbagai faktor, satu diantaranya karena kurangnya asupan penting seperti protein hewani, nabati dan zat besi sejak sebelum sampai setelah kelahiran.
Maka dari itu para orang tua perlu melakukan pencegahan dengan memberikan dan menyediakan makanan bergizi dan pola hidup sehat.
Cara Mencegah Stunting dikutip dari kemkes.go.id:
1. Pastikan kebutuhan gizi sejak hamil terpenuhi
Ketika ibu hamil, sebaiknya lebih memperhatikan kebutuhan gizinya.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Hal ini akan mempengaruhi tumbuh kembang anaknya nanti.
2. Pastikan Ibu memberikan ASI eksklusif sampai anak berusia 6 bulan
Berikan ASI secara rutin pada anak hingga berusia 6 bulan.
Zat gizi mikro dan makro yang terkandung di dalam ASI dapat membantu tumbuh kembang anak.
Protein yang ada dalam kandungan ASI dapat membuat tumbuh kembang anak menjadi lebih baik.
3. Berikan makanan pendukungan ASI yang baik
Ketika bayi berusia lebih dari 6 bulan, coba berikan MPASI.
Makanan pendamping ASI yang sehat dapat membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih baik.
Namun tetap berhati-hatilah dalam memberikan MPASI pada anak.
4. Pantau pertumbuhan anak
Kondisi anak seharusnya berkembang sesuai dengan usianya.
Pastikan pertumbuhannya berjalan normal.
5. Menjaga kebersihan lingkungan
Perhatikan lingkungan bermain anak.
Pastikan tingkat kebersihan lingkungan terjaga.
Lingkungan yang tidak bersih atau tidak sehat bisa menjadi pemicu stunting pada anak.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul "VIRAL Emak-emak Heran Datang Posyandu Anaknya Diberi Jajanan Rp 500an: Gimana Bisa Cegah Stunting?"
(*)