Find Us On Social Media :

Keperawanan Direnggut Paksa, Satpam Wanita Pilu Dilecehkan 3 Pria, Pilih Akhiri Hidup Karena Merasa Dirinya Hina

By Luvy Octaviani, Sabtu, 2 September 2023 | 09:17 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual

GridPop.ID - Nasib pilu dialami oleh satpam wanita ini.

Bagaimana tidak? dirinya dilecehkan oleh 3 pria.

Keperawanannya direnggut secara tak hormat.

Endingnya satpam wanita ini memilih akhiri hidup karena merasa dirinya hina.

Begini kronologi kejadiannya.

Dilansir oleh tribunnewsmaker.com dari eva.vn, Jumat, 1 September 2023, baru-baru ini gempar terjadi pelecehan seksual.

Kasus pelecehan seksual ini tentu saja membuat geger warga Ghaziabad, di India.

Seorang penjaga keamanan alias satpam wanita berusia 19 tahun mendapatkan perlakukan kurang baik dari bos.

Pasalnya baru saja ia dipanggil ke kamar pribadinya oleh bosnya.

Saat dipanggil wanita tersebut tak curiga dengan bosnya.

Namun tak ada yang menyangka jika wanita tersebut di lecehkan oleh 3 orang.

Baca Juga: Sempat Polisikan Indra Bekti Atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual, Siapakah Sosok Gigih Arsanofa?

Ia mengatakan telah diperkosa dan dipukuli oleh 3 pria.

Karena merasa dirinya sudah hina, ia berniat melakukan bunuh diri dengan meminum racun.

Tak menunggu lama ia harus dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tak tertolong.

Ia dinyatakan tewas saat berada di rumah sakit.

Melihat kejadian tersebut keluarga tentu saja tak terima, ia langsung melaporkan hal tersebut ke kantor polisi.

Polisi setempat mengatakan, pada sore hari tanggal 27 Agustus 2023, mereka menerima laporan tentang kasus seorang gadis berusia 19 tahun, yang tidak diisebutkan namanya, bekerja di sebuah perusahaan keamanan, dibawa ke rumah sakit karena sesak napas.

Ketika dokter melakukan pemeriksaan, mereka memperhatikan bahwa tekanan darah gadis itu sangat tinggi dan paru-parunya bermasalah.

Mereka memindahkan pasien dari rumah sakit swasta setempat ke Rumah Sakit Safdarjung di Delhi.

Meski segera dibawa ke UGD, pada akhirnya gadis ini tidak bisa selamat.

Keluarga gadis tersebut kemudian mengajukan pengaduan terhadap atasan laki-laki bernama Ajay Kumar, 32, sebagai atasan putrinya.

Mereka percaya bahwa Ajay Kumar dan dua pria lainnya melakukan pelecehan seksual dan pelecehan terhadap gadis tersebut.

Baca Juga: Pegang Tangan Korban, Pria di Seram Babak Belur Usai Lecehkan Anak Tetangganya

Mereka mengatakan jika pelaku membuatnya sangat takut dan terhina sehingga dia meminum racun untuk bunuh diri.

Menurut polisi, korban berasal dari negara bagian Jharkhand dan tinggal bersama bibinya.

Dia melamar bekerja sebagai satpam di sebuah kompleks perumahan.

Rekan korban juga bersaksi bahwa mereka memperhatikan bahwa Ajay Kumar sering memanggil gadis tersebut ke ruang penyimpanan.

Hal ini ia lakukan dengan dalih "evaluasi prestasi kerja".

Namun kenyataannya hal itu untuk melecehkannya korban.

Sebelum kematiannya, kejadian ini juga terulang kembali.

Setelah itu, korban kembali ke tempat duduknya dan mulai terisak-isak, tidak bertanya apa-apa dan mengurung diri di kamar.

Ketika semua orang tidak mengerti apa yang sedang terjadi, gadis itu tiba-tiba mengalami kesulitan bernapas dan mengalami koma.

Polisi mengatakan, saat ini mereka belum bisa memastikan apakah gadis berusia 19 tahun itu meninggal karena keracunan atau penyakit paru-paru.

Jenazah korban sedang diperiksa dokter di RS Safdarjung untuk mengetahui penyebabnya.

Baca Juga: Balas Dendam Cinta Ditolak, Keluarga Pria Ini Nekat Kirimkan Penjahat untuk Lecehkan Gadis Ini, Disetubuhi Bergantian

“Kami sedang menunggu laporan otopsi dan akan mengambil tindakan lebih lanjut,” kata.

Polisi dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, polisi setempat juga menangkap Ajay Kumar atas dasar tuduhan pelecehan seksual berdasarkan KUHP India (IPC).

Dua pria lain yang terlibat dalam insiden tersebut juga telah ditahan untuk penyelidikan.

Relasi Kuasa Dianggap sebagai Penyebab Utama Terjadinya Pemerkosaan

Banyak orang berpikir pemerkosaan terjadi karena faktor fisik yang ditunjukkan korban, mulai dari pakaiannya yang seksi atau tingkah lakunya yang dinilai centil.

Ada pula yang menganggap pemerkosaan terjadi karena kondisi yang memungkinkan, sehingga pelaku merasa aman untuk melancarkan aksi pemerkosaan.

Namun, menurut organisasi perlindungan perempuan Rifka Annisa, penyebab utama terjadinya pemerkosaan adalah ketimpangan relasi kuasa yang terjadi antara pelaku dan korban yang terlibat.

Relasi kuasa itu misalnya terjadi antara dosen dengan mahasiswa, orangtua dengan anak, artis dengan fans, bos dengan karyawan, rentenir dengan pengutang, dan sebagainya.

Bahkan, bisa saja relasi kuasa terjadi antara seseorang dengan orang yang disukai atau dikaguminya, meskipun tak punya hubungan langsung.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rifka Annisa, sebagaimana disampaikan juru bicaranya, Defirentia One Muharomah kepada Kompas.com, Kamis (8/11/2018) pagi.

Baca Juga: Paksa Tahanan Lakukan Oral Seks, Oknum Polisi di Sulsel Perlihatkan Kemaluan hingga Diduga Lecehkan Napi Wanita di Sel

"Dalam penelitian Rifka Annisa, hal dominan yang menyebabkan mengapa pelaku melakukan pemerkosaan adalah karena mereka merasa berhak. Pemerkosaan ini adalah masalah relasi kuasa yang timpang," kata Defi.

Jadi, menurut lembaga yang berbasis di Yogyakarta itu, kurang tepat jika ada yang menyimpulkan pemerkosaan terjadi hanya karena adanya aspek rendahnya moral dan liarnya nafsu birahi.

Adanya kuasa yang dimiliki pelaku atas korban membuat pelaku merasa berhak dan tidak bersalah ketika melakukan tindakan biadabnya.

"Banyak kasus pemerkosaan di Rifka Annisa yang pelakunya ayahnya sendiri, teman, pacar, tetangga, guru, dosen, dan orang-orang dekat yang justru dikenal oleh korban," kata Defi.

Hal itu juga dibenarkan oleh Koordinator Pokja Reformasi Kebijakan Publik Koalisi Perempuan Indonesia, Indry Oktaviani.

"Karena pelaku selalu berkuasa atas korban. Bukan berarti kedudukannya lebih tinggi ya, tapi karena pelaku menguasai korban," kata Indry. GridPop.ID (*)