Hal ini bergantung pada situasi kehamilan.
Pada situasi tertentu dokter mungkin membatasi seks selama kehamilan.
Situasi pembatasan tersebut bisa untuk jangka waktu tertentu saja atau sembilan bulan penuh jika kehamilan berisiko tinggi.
Batasannya bisa termasuk seks tanpa orgasme bagi wanita, penetrasi dengan kondom atau tanpa penetrasi sama sekali.
Beberapa alasan umum mengapa seorang ibu hamil mungkin disarankan untuk tidak berhubungan seks atau melanjutkan dengan pembatasan meliputi:
1. Adanya riwayat atau gejala persalinan prematur.
2. Adanya diagnosis serviks atau plasenta previa yang tidak kompeten.
3. Perdarahan, keputihan, atau kram vagina yang belum terjelaskan.
4. Kebocoran cairan ketuban.
5. Hamil kembar dua atau lebih.
6. Mengalami kontraksi atau ketuban pecah.
Sebelum berhubungan intim di masa kehamilan, pastikan bertanya terlebih dahulu kepada dokter tentang apa yang aman dan tidak aman untuk dilakukan selama masa kehamilan.
Dengan begitu, hubungan intim yang dilakukan ibu dan pasangan bisa berlangsung lebih aman dan menyenangkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sederet Manfaat Berhubungan Intim di Masa Kehamilan"
Sebagian artikel ini menggunakan ChatGPT (AI).
Baca Juga: 5 Manfaat Jalani Hubungan Intim yang Sehat, Mulai dari Membakar Kalori sampai Redakan Stres
(*)