Mengetahui hal itu, sang putri Tran Canh belajar giat agar dapat kuliah di kampus terkenal.
Gadis itu memiliki kekasih yang mengaku sebagai pemilik perusahaan di Beijing.
Begitu sang ibu mengetahui putrinya punya pacar, dia marah besar hingga menyebabkan anaknya minggat dari rumah.
Melihat putrinya begitu terpesona oleh pria itu hingga kehilangan akal sehatnya, ia getol mencari tahu.
Namun pria tersebut bukanlah bosnya, bahkan bukan pegawai resmi.
Yang membuat ibu itu marah bukan karena kondisi anak laki-laki lain itu melainkan karena tipu daya dan ketidakjujurannya.
Tran Hai Yen meminta putrinya menelepon dan mengundang pacarnya makan malam di rumah.
Siapa sangka saat makan, ibunya mengolok-olok pacarnya.
Menghadapi kebenaran yang diungkapkan ibunya, gadis itu berkata bahwa apapun yang terjadi, dia tetap ingin bersama pria itu.
Memikirkan karier masa depan dan uang sang putri, ibu itu mengatur strategi.
Sang ibu memutuskan untuk berperang secara pribadi untuk mencegah masa depan putrinya dirusak oleh pembohong itu.