Namun setahun kemudian, sang istri justru mendapat kejutan tak terduga saat Thang membawa seorang wanita asing menemuinya.
Thang meminta cerai karena wanita selingkuhannya sedang hamil.
“Kita sudah bersama cukup lama. Dia (selingkuhan) sedang mengandung anakku, ayo kita cerai.
Saya tidak menyalahkanmu. Saya tidak bisa hidup dengan seseorang yang tidak tahu cara melahirkan." ujar Thang.
"Pahit dan tak mampu menangis sekeras-kerasnya, namun tangisku berubah menjadi tawa.
Melihat ke belakang, aku merasa terlalu bodoh, hidup hanya dengan satu pemikiran untuk suamiku, namun pada akhirnya aku dicampakkan tanpa ampun seperti itu," ujar sang istri pilu.
Tangis istri Thang berubah menjadi senyum tipis yang ia tunjukan pada suami dan si pelakor.
“Katakan padaku kamu benar-benar hebat, aku sangat mengagumimu. Suamiku mandul tapi kamu masih bisa hamil, sungguh jenius. Bagus sekali". ujar sang istri pedas pada si pelakor.
Kalimat itu membuat Thang memutar matanya dan bertanya maksud dari kalimat itu.
Sang istri meletakkan hasil pemeriksaan di tangan Thang. Wajah Thang menjadi sangat pucat.
Ia menoleh dan melihat wajah selingkuhannya memerah, mulutnya tergagap karena ketahuan berbohong.