Dilansir dari Verywell Family, peluang kehamilan akan lebih besar ketika istri atau pasangan kamu sedang dalam masa subur atau fertile window.
Masa subur adalah masa di mana sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari rahim dan siap untuk dibuahi.
Sel telur kemudian akan berada di dalam tuba falopi selama 12 hingga 24 jam untuk kemudian dibuahi oleh sel sperma.
Sperma dapat bertahan hingga lima hari setelah hubungan seksual yang dilakukan.
Kehamilan akan terjadi ketika sel sperma dapat mencapai tuba falopi dan membuahi sel telur saat masa ovulasi.
Meskipun begitu, masa subur atau masa ovulasi dari masing-masing wanita akan berbeda dan umumnya dialami pada hari ke-12 hingga hari ke-14 sebelum periode menstruasi selanjutnya.
Beberapa wanita bisa memiliki siklus yang lebih pendek, atau di hari ke-8 dan ke-9, dan beberapa lainnya memiliki siklus yang lebih panjang, atau hingga hari ke-20.
Akibatnya, menentukan masa subur cukup sulit untuk dilakukan.
Disarikan dari Mayo Clinic dan Verywell Family, ada tiga tanda yang menunjukkan bahwa kamu sudah memasuki atau melalui masa ovulasi, seperti:
- Terdapat perubahan lendir serviks, yakni lebih bening, basah, dan elastis sebelum masa ovulasi, serta lebih padat dan keruh setelah masa ovulasi
- Mengalami perubahan suhu tubuh basal yang merupakan suhu terendah ketika kamu sedang beristirahat atau tidak melakukan kegiatan
- Mengalami peningkatan gairah seksual atau libido sebelum masa ovulasi
Baca Juga: Posisi Hubungan Intim Berikut Mampu Ungkap Kepribadianmu, Penyuka Doggy Style Sosok yang Jaim?
Namun selain beberapa tanda di atas, kamu juga bisa menggunakan alat medis atau aplikasi ponsel yang bisa memberitahukan masa ovulasi dengan lebih akurat.