Lapisan yang berada di bagian luar aula tersebut tidak mampu memperlambat apalagi menghentikan kebakaran.
Sehingga, kondisi tersebut makin memperparah besarnya kobaran api.
Kementerian Dalam Negeri Saad Maan mengatakan, laporan forensik mengungkapkan tempat pernikahan tersebut tidak memenuhi standar keamanan.
Hal itu berkaitan dengan gedung aula yang tidak memiliki pintu keluar darurat.
Selain itu, peralatan untuk memadamkan api juga tidak disediakan.
Dilansir dari Al Jazeera (27/9/2023), Kementerian Kesehatan Irak mengungkapkan mayoritas korban menderita cedera berupa luka bakar dan sesak napas.
Berdasarkan keterangan pejabat kesehatan provinsi setempat, Ahmed Dubardani menyebutkan, korban meninggal utamanya karena mengalami luka bakar total di seluruh tubuh.
Sementara korban lainnya mengalami luka bakar 50 hingga 60 persen.
Korban luka-luka menjalani perawatan di rumah sakit Niniwe dan Kurdi di wilayah Irak utara.
Pihak militer bahkan akan membawa beberapa korban ke kota tetangga, Baghdad.
Pemerintah telah memerintahkan inspeksi darurat terhadap tempat-tempat pertemuan publik yang besar seperti hotel, sekolah, dan rumah sakit untuk mencegah kejadian serupa. GridPop.ID (*)
Baca Juga: Tak Punya Empati Jarah Ruko yang Terbakar, Sejumlah Pemulung yang Viral Diamankan Polisi