GridPop.ID - Pengemis merupakan salah satu fenomena sosial yang seringkali menyentuh hati banyak orang.
Namun, di balik kisah tragis kemiskinan dan kebutuhan hidup, terkadang ada sisi yang tak terduga.
Seperti misalnya kisah seorang pengemis yang mampu mengumpulkan jumlah uang yang cukup fantastis dalam setahun berikut ini.
Tentu hal tersebut memunculkan berbagai pertanyaan ya.
Bagaimana bisa seorang pengemis mengumpulkan jumlah uang sebanyak itu?
Simak kisah menarik berikut ini!
Umumnya pengemis terlihat dengan tampilan usang dan hidup serba kekurangan.
Namun, seorang pengemis di Inggris, bernama James Chamber punya kehidupan yang jauh berbeda dari gambaran pengemis pada umumnya.
Bagaimana tidak, pria berusia 30 tahun itu hidup bahagia dan kebutuhan sehari-hari pun sudah tentu dapat terpenuhi.
Jika biasanya seseorang harus bekerja atau buka usaha, namun James Chamber hanya perlu mengemis untuk mendapatkan uang ratusan juta.
Hingga pada akhirnya, James Chamber, dilarang mengemis setelah mendapatkan lebih dari Rp 378 juta dalam setahun dari hasil mengemis.
Baca Juga: GEEGR Pengemis Mesum Bawa HP di Pinggir Jalan, Ternyata Lakukan Ini ke Gadis yang Lalu Lalang
Setiap harinya James Chamber bepergian menuju restoran McDonald's di pusat kota Lincolnshire, Inggris.
Dengan modal wajah memelas, James Chamber mendapatkan uang dari warga yang lewat.
Tak tanggung-tanggung, dia menghasilkan Rp 7 juta setiap minggu dengan hanya mengemis.
Namun syukurnya, aksinya itu tak berlanjut hingga sekarang.
Sebab, pria itu telah mendapat hukuman setimpal karena telah mengemis.
Polisi mengatakan, Chambers melakukan 13 pelanggaran dalam hal mengemis.
Tak hanya itu, dia juga melakukan satu pelanggaran terkait ketertiban umum yang dilakukannya sejak Februari lalu di Pengadilan Magistrat Lincoln.
Selama sidang pada 15 September, hakim mengatakan bahwa Chambers sering menerima uang tunai, barang, dan makanan dari masyarakat.
Dia kemudian dilarang untuk melakukan aksis serupa di tempat lain.
Selain itu, ia dilarang mendekati siapa pun untuk meminta uang atau barang di kota Lincolnshire.
Chamber dibebaskan dengan hukuman 12 bulan, tetapi dia bisa saja dipenjara lebih lama yakni 5 tahun jika kembali melanggar aturan yang telah diberikan.
Kisah pengemis kaya juga terjadi di Indonesia.
Belum lama ini sosok Aris Munaji (40), yang merupakan seorang pengemis asal Pati, viral usai terekam sedang berpesta di ruang karaoke sambil memeluk seorang wanita pemandu lagu alias (LC).
Video Aris memeluk LC karaoke diunggah oleh banyak akun di sosial media.
Uang yang dipakai Aris untuk berpesta itu diduga berasal dari uang hasil mengemis di jalan.
Tak hanya menghamburkan uang untuk hal tidak berguna, ternyata pengemis itu juga berpura-pura miskin.
Aris ternyata berasal dari keluarga yang tergolong mampu.
Netizen geram karena Aris kerap kali kedapatan tengah meminta-minta pada pengendara yang lewat di area perempatan lampu merah Puri, Pati.
Baca Juga: GEGER Pengemis Pamer Alat Kelamin ke Ibu-ibu, Dinsos Temukan Fakta Mengejutkan Setelah Menangkapnya
Apalagi setelah videonya saat memeluk Lady Companion (LC) di tempat karaoke tersebar luas.
Dalam video yang viral di berbagai platform media sosial, tampak bahwa Aris bermodalkan gelas plastik meminta-minta pada pengendara mobil yang berhenti di lampu merah.
Video kemudian berpindah lokasi dalam sebuah room karaoke, di mana Aris tampak sedang asyik memeluk seorang perempuan pemandu karaoke.
Kediaman keluarga Aris di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, bisa dibilang cukup bagus.
Bahkan lebih bagus dari kebanyakan rumah warga setempat.
Rumah keluarga Aris berbentuk joglo dengan atap genting yang tinggi.
Temboknya bercat warna krem dan lantainya berkeramik.
Kepala Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Pandoyo, mengatakan bahwa Aris memang berasal dari keluarga yang tergolong berkecukupan.
"Saya dulu pernah jadi guru di madrasah. Dulu Aris termasuk murid saya.
Jadi sedikit banyak saya tahu tentang dia," kata Pandoyo.
Menurut Pandoyo, orang tua Aris bekerja sebagai petani dan juga memiliki toko di rumah.
"Kalau kakaknya pengusaha peternakan.
Mas Aris ini setahu saya dulu ikut kerja kakaknya yang punya usaha peternakan ayam petelur dan ayam potong.
Kalau dari sisi ekonomi, untuk ukuran warga kami, kondisi keluarga Mas Aris ini lebih dari cukup," ujar dia.
Pandoyo menduga Aris salah pergaulan sampai mengemis di lampu merah.
Dia mengatakan, Aris memiliki kondisi "keterbatasan" fisik maupun mental yang mungkin mendorongnya mencari jati diri dengan cara yang salah.
"Sehingga jatuhnya malah karaokean di tempat hiburan malam itu.
Itu karena salah pergaulan dalam mencari jati diri saja," ucap dia.
Pandoyo berani memastikan bahwa narasi yang mengatakan bahwa Aris selama ini mengemis hanya untuk berfoya-foya di tempat hiburan malam tidak tepat.
"Saya klarifikasi. Saya berani mengatakan itu (hasil mengemis) bukan untuk karaoke.
Baru kali ini juga saya dengar dia ke tempat karaoke," tandas dia.
Aris sendiri juga menegaskan bahwa dia baru kali pertama ke tempat karaoke.
Itu pun karena diajak teman.
"Baru pertama kali karaokean. Saya diajak teman.
Bukan dari hasil ngamen atau ngemis.
Itu uang pribadi teman saya. Saya tidak ikut keluar uang," ujar dia.
Namun, bagaimanapun Aris mengaku kapok dan menyesal.
Dia malu karena videonya tersebar di media sosial dan media massa.
"Saya nggak tahu siapa yang memfoto dan memvideo sampai beritanya tersebar seperti itu.
Saya juga tidak tahu yang merekam saat mengemis siapa," ungkap dia.
Aris mengaku sudah cukup lama mengemis di Pati.
Sekira dua tahun, katanya.
Setiap hari, dia berangkat mengemis pukul 09.00 WIB pagi dan pulang pukul 17.00 sore.
Dia mengaku mendapat penghasilan antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per hari dari hasil mengemis.
Bahkan ketika ditangkap Aris sedang membawa Rp 50 ribu dari hasil mengemis selama satu jam.
"Terpaksa (mengemis) karena belum ada pekerjaan. Sudah tiga kali ditangkap Satpol PP.
Tapi saya kapok. Setelah ini mau cari pekerjaan meskipun belum tahu kerja apa," tutup Aris.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul "FANTASTIS! Pengemis Dapat Rp378 Juta Setahun, Sering Beraksi di Depan McD, Kini Diusir dari Jalanan!"
(*)