Seks tanpa pelindung, kebersihan yang buruk, alergi, dan bahan kimia iritan dapat meningkatkan risiko balanitis.
Baca Juga: Catat! Ternyata Ini Posisi Hubungan Intim untuk Tingkatkan Peluang Kehamilan
Balanitis juga bisa diderita pria saat ia melakukan hubungan seks dengan wanita yang menderita sariawan vagina.
Demi pencegahan, cucilah penis setelah melakukan hubungan seksual.
6. Infeksi menular seksual
Dalam beberapa kasus, penis yang sakit atau teriritasi dapat mengindikasikan infeksi menular seksual (IMS).
Beberapa IMS yang umum termasuk herpes genital, klamidia, gonore, dan sifilis.
Gejala IMS lainnya pada penis dapat meliputi, sensasi gatal atau terbakar di penis, atau pun keluarnya cairan dari penis.
Ada pula gejala nyeri panggul, serta luka, lecet, atau benjolan di sekitar penis, anus, atau mulut.
Selain itu, mungkin juga ada gejala nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, serta menjadi sering buang air kecil.
7. Infeksi saluran kemih
Jika bakteri dari sistem pencernaan mencapai saluran kemih, bakteri ini dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih atau ISK.
Infeksi ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada penis.
Gejala ISK dapat meliputi nyeri di perut bagian bawah, area panggul, dan punggung bawah. Lalu, sering buang air kecil dan tak bisa menahan rasa ingin kencing.
Ada pula sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
Urine yang keruh dan bau yang tak sedap bisa pula menjadi penanda infeksi ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penis Sakit Usai Berhubungan Seks? Waspadai 7 Pemicunya"
Sebagian artikel ini dibuat dengan ChatGPT (AI).
Baca Juga: Bisa Capai Orgasme Bareng, Ini 5 Tips Berhubungan Intim yang Sehat saat Istri Menstruasi
(*)