Find Us On Social Media :

Benarkah Coba-coba Posisi Hubungan Intim Woman on Top Bahaya Bagi Pasutri? Dokter Beri Penjelasan

By Ekawati Tyas, Selasa, 10 Oktober 2023 | 05:30 WIB

Ilustrasi - gaya berhubungan intim woman on top

GridPop.ID - Apakah benar mencoba-coba posisi hubungan intim woman on top (WOT) berbahaya?

Sebenarnya ada banyak posisi hubungan intim.

Salah satu posisi bercinta yang menjadi favorit adalah woman on top.

Mengutip Tribun Jogja, posisi WOT adalah posisi yang paling mudah dilakukan untuk memberi kepuasan saat berhubungan intim.

Jika hendak melakukan posisi ini, pria dalam posisi telentang kemudian wanita naik ke atasnya.

Posisi WOT memberikan kendali penuh bagi perempuan sehingga mereka bisa lebih tahu titik kenikmatan saat bercinta.

Pada akhirnya perempuan bisa mendapatkan kepuasan.

Namun, posisi ini berbahaya jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Mengutip Kompas.con via Nova.ID, terapis dasar panggul Dr. Samantha DuFlo menyaakan ada sejumlah penyebab yang membuat perempuan mengalami rasa sakit saat mencoba posisi tersebut.

Ketika wanita mencoba posisi tersebut, ia mengatakan akan muncul masalah fisiologis seperti fibroid atau endometriosis.

Hal tersebut merupakan munculnya kelainan karena jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim malah tumbuh di luar rahim.

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Wajib Bekerja Sama, Ini Cara Atasi Kesenjangan Seksual Dalam Hubungan Intim

Selain itu yang membuat posisi woman on top terasa sakit adalah masalah di otot dasar panggul.

Maka dari itu, Sam menyarankan agar pasutri melakukan pemanasan terlebih dulu.

Sebab hal tersebut sangat penting untuk otot dasar panggul.

Dijelaskan lebih lanjut ketika perempuan berada di atas, mereka akan menggunakan otot bokong dan kaki untuk mengontrol gerakan.

Apabila otot tersebut kaku, maka akan muncul kesulitan melakukan posisi WOT.

Jika otot-otot tidak cukup kuat, maka vulva bisa secara tidak sengaja membuat otot dasar panggul mengencang.

Hal ini menyebabkan rasa sakit muncul.

Rasa sakit juga dipengaruhi oleh kedalaman penetrasi.

Penetrasi yang dilakukan terlalu dalam dapat menyentuh serviks atau leher rahim hingga memar hingga memunculkan sensasi seperti kram ketika menstruasi atau juga nyeri yang lebih hebat.

Saat hal itu terjadi, sensasinya seperti kram menstruasi ringan atau bahkan nyeri hebat dan tajam.

Lebih lanjut, Sam menyarankan untuk melakukan pemanasan sebelum bercinta.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Disebut Dapat Menular Lewat Hubungan Intim, Kemenkes Ungkap Fakta Sebenarnya!

Contohnya bisa melakukan rangsangan karena pelumasan alami dapat mengurangi rasa sakit saat berhubungan intim.

“Ketika seorang perempuan terangsang, maka saluran vaginanya dapat memanjang dan bisa menerima penis ketika penetrasi,” kata Sam.

GridPop.ID (*)