Find Us On Social Media :

Benarkah Kanker Prostat Disebabkan karena Minimnya Frekuensi Hubungan Intim? Begini Kata Dokter

By Grid.,Helna Estalansa, Kamis, 19 Oktober 2023 | 20:45 WIB

Apa Benar Frekuensi Bercinta Dapat Picu Kanker Prostat? Berikut Penjelasan Dokter

GridPop.ID - Kesehatan prostat adalah hal yang penting bagi banyak pria.

Dan karena itulah pertanyaan seputar apakah frekuensi hubungan intim dapat berkontribusi pada risiko kanker prostat sering muncul.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apakah benar adanya korelasi antara frekuensi hubungan intim dan risiko kanker prostat berdasarkan pandangan seorang dokter ahli.

Mari kita cari tahu lebih lanjut tentang hubungan antara aktivitas seksual dan kesehatan prostat.

Gangguan prostat menjadi satu penyakit yang sering dikeluhkan oleh para pria.

Umumnya, penyakit prostat dialami oleh pria yang berusia 50 hingga 60 tahun ke atas.

Jika terus dibiarkan, gangguan prostat dapat bermutasi hingga berubah menjadi kanker prostat.

Di sisi lain, banyak isu yang mengatakan kalau kanker prostat disebabkan minimnya frekuensi berhubungan seksual.

Nyatanya isu tersebut tidak sepenuhnya salah.

Hal ini dijelaskan oleh dokter pengasuh rubrik Konsultasi Kesehatan di Kanal Kesehatan Tribunnews.com, dr Binsar Martin Sinaga FIAS.

Saat laki-laki bermasalah dengan testosteron, maka keinginan untuk melakukan hubungan seksual pun menghilang.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Rutin Berhubungan Seks Turunkan Risiko Kanker Prostat? Begini Penjelasan Dokter

Akibatnya, frekuensi ejakulasi berkurang pun berkurang.

Nantinya cairan ejakulatif akan menumpuk di prostat dan terjadilah pembengkakan.

"Biasanya makin tua akan berubah menjadi kanker prostat. Tapi kalau 50-65 biasanya hanya menjadi pembesaran prostat yang jinak," ungkapnya pada acara Kanal Kesehatan Tribunnews, Kamis (4/11/2021).

Oleh karena itu, cara pencegahan yang utama adalah melakukan pengecekan pada testosteron secara berkala.

Dokter akan memeriksakan kondisi prostat.

Apakah memiliki kadar yang diharapkan.

"Kita punya grafik di atas usia 55-60 tahun kadarnya adalah di atas 600. Bahkan mendekati 700 nanogram desiliter. Kalau 400 ke bawah, suntik aja langsung, atau diperbaiki," katanya lagi.

Selain itu dr Binsar pun mengatakan selama praktiknya, laki-laki yang berusia 50 hingga 80 tahun dan masih aktif dengan seksual, tidak ada memiliki masalah dengan prostat.

"Tapi kalau yang sudah letoi, sudah 50 ini sudah ini rata-rata kena. Jadi memang hari ini sedang ada hipotesa penyebab gangguan prostat karena frekuensi ejakulasi berkurang. Sehingga cairan ejakulatif numpuk di prostat," pungkasnya.

Baca Juga: Termasuk Turunkan Risiko Kanker Prostat, Ini 6 Manfaat Hubungan Intim bagi Kesehatan Pria

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Apa Benar Frekuensi Bercinta Dapat Picu Kanker Prostat? Berikut Penjelasan Dokter"

Sebagian artikel ini dibuat dengan ChatGPT (AI).

(*)