Pada tahun 990 M yang menjadi Raja Sriwijaya adalah Sri Sudamaniwarmadewa.
Pada masa pemerintahan raja itu terjadi serangan Raja Darmawangsa dari Jawa bagian Timur.
Akan tetapi, serangan itu berhasil digagalkan oleh tentara Sriwijaya.
Sri Sudamaniwarmadewa kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Marawijayottunggawarman.
Pada masa pemerintahan Marawijayottunggawarman, Sriwijaya membina hubungan dengan Raja Rajaraya I dari Colamandala.
Pada masa itu, Sriwijaya terus mempertahankan kebesarannya.
Pada awal berkembangnya kerajaan Sriwijaya terjadi di abad ke-7 M.
Pada masa itu kepulauan Nusantara ramai dikunjungi oleh para pendatang dari Cina dan India.
Berdasarkan bukti artefaktual, hubungan antara Nusantara, Asia Tenggara, India, dan Cina sebenarnya telah terjadi sejak awal masehi.
Pada masa itu, seringkali digolongkan dengan zaman protosejarah, yaitu suatu periode antara masa prasejarah dan sejarah.
Dalam buku Sriwijaya, Sebuah Kejayaan Masa Lalu di Asia Tenggara, diterangkan kerajaan yang berpusat di Palembang itu merupakan kerajaan bercorak kebudayaan India tertua ke-3 setelah dua kerajaan sebelumnya pernah berkembang sekitar abad ke-4 M.
Dua kerajaan pendahulunya adalah Kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat dan Kutai Kuno di Kalimantan Timur.
Baca Juga: 25 Quotes Bijak Squidward Tentacles, Tokoh yang Dikenal Pemarah Dalam Kartun Spongebob Squarepants