Pada saat itu, Li Ni kehilangan semua keberanian dan harapan, namun Li Hailin masih ada di sana untuk menghibur dan menyemangati istrinya, mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan anak, selama suami istri itu saling mencintai.
Namun, Li Ni mengabaikan kata-kata itu.
Suatu saat, saat ngobrol dengan temannya, Nona Li Ni tiba-tiba mendengar cerita tentang seseorang yang “memohon untuk memiliki anak” hingga membuatnya pun memikirkan ide tersebut.
Pada tahun 2005, Li Ni mengunjungi paman dan bibi suaminya, menangis dan bercerita tentang ketidaksuburan.
Setelah itu, Li Ni diam-diam berbicara dengan bibinya, berharap membantunya menemukan "pendonor benih" yang cocok.
Saat pertama kali mendengar hal ini, bibinya menggelengkan kepalanya dan menolak karena menurutnya itu tidak pantas.
Namun, Li Ni meyakinkan bibinya bahwa jika ia tidak dapat memiliki anak, ia harus menceraikan suaminya.
Pada akhirnya, demi kebahagiaan keponakannya, sang bibi setuju dengan Nona Li Ni.
Tidak lama kemudian, bibi tersebut menghubungkan Li Ni dengan seorang pria bernama Li Xiangcheng, yang juga sudah menikah.
Untuk memudahkan kedua orang tersebut bertemu, bibi dan pamannya juga ikut pergian ke luar negeri, sementara Li Hailin sama sekali tidak menyadari apa yang sedang terjadi.
Apa yang tidak diharapkan oleh siapa pun terjadi dalam tiga hari mereka bersama, Li Ni dan Li Xiangcheng tiba-tiba mengembangkan perasaan satu sama lain.
Baca Juga: Ada Kiwi hingga Tiram, dr Boyke Sebut 5 Makanan Ini Bisa Tingkatkan Kesuburan Pria