Find Us On Social Media :

Pulang Dalam Kondisi Mabuk, Ayah Kadung Tega Setubuhi Putrinya hingga Hamil 6 Bulan, Istri Langsung Lapor Polisi

By Luvy Octaviani, Kamis, 26 Oktober 2023 | 21:01 WIB

Ilustrasi pemerkosaan

GridPop.ID - Kelakuan ayah kandung terhadap putrinya ini sangat membuat emosi.

Bagaimana tidak? ayah kandung justru tega setubuhi putrinya saat dalam kondisi mabuk.

Akibat kelakuan bejat ayah kandungnya, korban yang masih berusia 15 tahun hamil 6 bulan.

Melansir dari laman tribunnewsbogor.com, Kapolres Rohul, AKBP Budi Setiyono mengatakan, pelaku pencabulan terhadap anak kandungnya itu telah ditangkap, Rabu (25/10/2023).

"Kasus pencabulan anak di bawah umur ini dilaporkan oleh ibu kandung korban. Pelaku berinisial SU, adalah bapak kandung korban. Pelaku saat ini ditahan di Polres Rokan Hulu," kata Budi dalam keterangan tertulis yang, Kamis (26/10/2023).

Budi menjelaskan, kasus ini terungkap setelah ibunya melihat korban bertingkah aneh.

Sang ibu kemudian bertanya apa yang terjadi pada diri korban.

Korban kemudian menjawab jujur bahwa dirinya telah ditiduri oleh bapak kandungnya.Aksi tersebut sudah dilakukan pelaku berulang kali.

"Korban mengaku disetubuhi setiap pelaku pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Korban menceritakan hal itu sambil menangis," sebut Budi.

Mendengar pengakuan sang anak, lalu dibawa ibunya ke bidan kampung untuk diperiksa.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, kata Budi, terungkap bahwa korban telah hamil 24 minggu atau 6 bulan.

Baca Juga: Pergoki Suami Hamili Tetangga, Istri Balas Dendam Pakai Cara Nyeleneh Ini Agar Keduanya Kapok

"Setelah itu, ibu korban melaporkan suaminya ke Polres Rokan Hulu," ujar dia.

Selanjutnya, Kasatreskrim Polres Rohul, AKP Raja Kosmos Parmulais bersama anggotanya melakukan penyelidikan.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi, petugas mengetahui keberadaan pelaku di wilayah Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rohul.

"Petugas mendapat informasi bahwa pelaku sudah berencana melarikan diri setelah meminjam uang kepada temannya. Selanjutnya, petugas mendatangi keberadaan pelaku dan menangkapnya di sebuah warung. Pelaku saat itu dalam keadaan mabuk tuak," kata Budi.

Setelah ditangkap, pelaku digelandang ke Mapolres Rohul untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pemerkosaan Anak oleh Keluarga Dekat, Apa Penyebab dan Pencegahannya? Ini Kata Psikolog

Menurut Christin, dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang, semua manusia adalah makhluk seksual.

"Tak peduli kecil, muda, tua atau bahkan lansia," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

Nah sebagai makhluk seksual, tentunya kebutuhan seksual ini harus terpenuhi dengan takaran yang pas.

Ketika tak terpenuhi, maka seseorang bisa "meledak", bisa menjadi rakus dan menyasar siapa saja.

Kerakusan ini sendiri didasari oleh banyak faktor. Mulai dari faktor ekonomi, faktor kerapuhan kepribadian, atau faktor kerapuhan kontrol diri.

Baca Juga: Bolak-balik Hamili Istri Sampai Lahirkan Banyak Anak, Pria Ini Malah Minggat Tak Beri Nafkah, Nasib Keluarganya Memilukan

"Ketika tak ada kontrol diri, atau seseorang memiliki kepribadian yang rapuh, maka ia bisa lepas kendali, menjadi rakus, bahasa Jawanya ngggragas, karena seks seperti rasa lapar juga haus," ujar Christin.

Seperti misalnya, seorang ayah punya dorongan seksual, tapi karena beberapa faktor si istri tak bisa memenuhi kebutuhan tersebut, maka si ayah ini bisa lepas kendali jika tak punya kontrol diri yang benar.

Kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual, juga disumbang oleh minimnya seks edukasi yang dimiliki anak.

"Seks edukasi sangat penting. Jadi anak harus tahu, bahwa meski itu orang terdekat sekalipun (ayah atau kakak kandung), jika mereka menyentuh bagian tubuh yang tertutup pakaian dalam, maka hal itu tidak diperbolehkan," papar Christin.

Jangan berhenti menjadi kekasih suami

Untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif, sebaiknya pasutri harus terus menjaga kemesraannya dari waktu ke waktu.

"Yang sering dilupakan seorang wanita adalah, mereka berhenti menjadi kekasih atau pacar setelah menikah dan punya anak. Mereka hanya total menjadi ibu. Jadi suami pun merasa tak lagi mendapat kemesraan yang dulu mereka dapatkan," ujar Christin.

Jadi mau berapapun jumlah anak, atau berapapun lama tahun pernikahan, seorang istri hendaknya selalu menjaga kemesraan dan keharmonisan.

Menurut Christin, istri haruslah menjadi seorang "gadis" yang dulu dikejar dan didambakan oleh sang suami.

Keharmonisan rumah tangga telah terbukti bisa mencegah hal-hal buruk seperti perselingkuhan atau pemerkosaan.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: BEJAT! Bos Coto Ketagihan Film Panas, Berujung Hamili Karyawati Disabilitas Usai Perkosa 12 Kali