Find Us On Social Media :

Bisa Dialami Pria dan Wanita, Ini Pemicu Kentut saat Berhubungan Intim

By Andriana Oky, Minggu, 29 Oktober 2023 | 16:15 WIB

Ilustrasi kentut

GridPop.ID - Tak banyak pasangan yang tahu jika saat berhubungan intim seseorang bisa saja kentut.

Tak perlu malu kalau pernah kentut saat berhubungan intim.

Pasalnya kentut yang terjadi saat berhubungan intim karena sistem pencernaan manusia tidak berhenti saat kamu bercinta.

Pada wanita, kentut juga bisa terjadi karena tekanan dari gesekan penis di dalam vagina. Hal itu memberi tekanan pada anus yang berada di sebelah dinding vagina.

Mengutip Healthline via Kompas.com, kentut juga terjadi saat orgasme ketika otot-otot tubuh yang tegang tiba-tiba mengendur. Hasrat untuk buang angin pun muncul akibat hal itu.

Bahkan disebutkan wanita akan sering mengalami kentut saat bercinta ketika ia sesang hamil.

Semua perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan menyebabkan banyak gas menumpuk di dalam tubuh.

Secara khusus, tubuh ibu hamil akan memiliki kadar progesteron yang lebih tinggi dari normal.

Hormon ini melemaskan otot-otot Anda dan memperlambat pencernaan, yang menyebabkan lebih banyak gas.

Baca Juga: Tambah Pahala, Ini Waktu Paling Dianjurkan untuk Hubungan Intim, Pasangan Muslim Wajib Tahu

Kentut dari Miss V

Kentut vagina atau queef memang jarang disadari banyak wanita, namun tak jarang kentut vagina menyebabkan ketakutan.

Tapi sebenarnya, kentut vagina bahaya nggak sih?

Seksolog dr Haekal Anshari mengatakan angin keluar seperti kentut dari miss V ini disebut juga sebagai kentut vagina atau queef.

Meski seperti kentut, queef tidak memiliki bau sama sekali.

"Queef bisa terjadi 1 hingga 2 kali hingga beberapa kali dalam sehari dan bisa dialami oleh sekitar 20 persen perempuan, baik yang sudah menikah maupun yang belum," ujar dr Haekal melalui konten edukasi kesehatan reproduksi dan seksual dikutip via Serambinews.com.

Meski tak semua wanita mengalaminya, namun umumnya kondisi queff lebih sering terjadi pada perempuan yang sudah menikah dan melahirkan secara normal.

"Saat terangsang, vagina mengembang seperti balon yang menyebabkan udara tersedot dan terperangkap di dalam vagina, sehingga saat dipenetrasi terjadi pelepasan udara yang terperangkap tersebut," sambungnya.

Ada beberapa sebab terjadinya queef, seperti aktivitas seksual penetrasi, penggunaan tampon dan pemeriksaan USG lewat vagina.

Baca Juga: Hubungan Intim dengan Banyak Pria, Selebgram Pelaku Pembuangan Jasad Bayi di Bali Ngaku Tak Tahu Siapa Ayah Anaknya

Ada juga faktor lainnya bisa berupa stretching oleh otot perut dan bokong, seperti yoga, split atau sit-up, termasuk juga karena hamil dan menopause.

Meski tidak berbahaya, tapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai.

Queef perlu diwaspadai jika disertai kondisi lain, yaitu kentut vagina yang disebabkan fistula atau saluran vagina yang tidak normal.

"Tanda fistula yang bisa dikenali berbau seperti kentut, ada rasa nyeri di dalam vagina dan dubur, atau disertai keluarnya air kemih atau air kencing, bahkan adanya kotoran dari dalam vagina," jelas dr Haekal Anshari.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Durasi Hubungan Intim Kurang dari 5 Menit, Normalkah? Ini Jawaban dari Seksolog Zoya Amirin