Dari peristiwa ini, bangsa Yahudi menganggap bahwa kawasan Palestina adalah tanah air mereka.
Dilain pihak, masyarakat Islam Palestina memiliki pendirian tersendiri terkait permasalahan klaim wilayah.
Dalam buku Timur Tengah dalam Pergolakan (1982) karya Kirdi Dipoyudo, masyarakat Islam Palestina menganggap bahwa Inggris memaksakan pendirian negara Yahudi di kawasan Palestina yang bertentangan dengan keinginan mayoritas masyarakat Palestina.
Selain itu, masyarakat Palestina juga menganggap bahwa negara-negara Barat berusaha untuk menyelesaikan masalah pengungsi Yahudi di Eropa dengan merebut wilayah di negeri Arab.
Perkembangan konflik Pada 23 – 29 November 1947 PBB mengadakan sidang terkait permasalahan Palestina.
Dari sidang tersebut keluar sebuah resolusi yang berisi pembagian wilayah Palestina bagi Yahudi dan Muslim.
Namun, resolusi tersebut ditolak oleh pihak Muslim karena mereka menuntut seluruh wilayah Palestina.
Pada tahun 1948, terjadi perang antara masyarakat Muslim dan Yahudi di Palestina.
Dalam perang ini, Yahudi-Israel mampu mengalahkan Islam-Palestina dan menggagalkan pendirian negara Palestina.
Kekalahan tersebut menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat Islam-Palestina.
Mereka terpecah menjadi beberapa golongan dan mayoritas wilayah Palestina dikuasai oleh Yahudi-Israel.
Baca Juga: Bisa Kamu Pakai untuk Membalas Chat 'Y', Ternyata Ini Arti 'LL' yang Tengah Viral di TikTok