Find Us On Social Media :

Rela Jalan Kaki Sejauh 14 Km untuk Sekolah, Inilah Sosok Leni, Siswi Yatim Piatu dari Wakatobi

By Grid.,Helna Estalansa, Kamis, 9 November 2023 | 14:15 WIB

Ilustrasi sekolah.

GridPop.ID - Kisah kegigihan dan semangat dalam mengejar pendidikan seringkali menjadi sumber inspirasi yang mengharukan.

Di daerah terpencil dan tertinggal, masih banyak siswa yang berjuang keras untuk meraih pendidikan, meskipun menghadapi berbagai tantangan yang sulit dihindari.

Salah satu kisah yang luar biasa adalah perjalanan seorang siswi yatim piatu di Wakatobi, yang dengan tekad dan semangatnya, terus berusaha untuk mendapatkan pendidikan yang seharusnya.

Inilah kisah siswi SMA di Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Leni (15) yang setiap harinya berjalan kaki untuk ke sekolah.

Tak tanggung-tanggung, Leni harus menempuh jarak 14 Kilometer (Km) untuk bersekolah.

Meski sudah duduk di bangku SMA, namun Leni masih menggunakan seragam SMP untuk sekolah.

Bukan tanpa sebab, hal itu terjadi karena keterbatasan biaya yang dimiliki oleh keluarga Leni.

Diketahui, Leni warga Wakatobi merupakan siswi yang menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Wangiwangi.

Kisahnya menyita perhatian lantaran tak menyurutkan semangatnya demi menggapai cita-citanya.

Baca Juga: Gantian Rudapaksa Siswi SMP, 2 Remaja Putra di Flores Timur Tak Ditahan Polisi karena Hal Ini

Meskipun ia harus menempuh jarak jauh ke sekolah.

Leni justru mengaku tidak merasa minder atau pun malu kepada teman-temannya karena ke sekolah berjalan kaki.

Menurutnya, kebiasaan jalan kaki itu sudah dilakukannya sejak masih duduk dibangku SD.

"Saya tidak minder dengan teman-teman lain.

Saya dari SD sudah berjalan kaki," kata Leni dilansir dari Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

Leni rupanya memiliki cara sendiri agar ia tidak telat ke sekolah meski jarak dari rumahnya cukup jauh.

Supaya tidak terlambat, Leni yang masuk siang, mulai berjalan kaki dari rumahnya di dusun Langgaha Baru, Desa Wungka, Kecamatan Wangiwangi Selatan, sekitar pukul 10.00 wita.

"Saya mulai pergi ke sekolah jam 10.00 Wita, tiba sekitar jam 12.00.

Kalau pulang jam 4 atau jam 5 (sore) tapi tiba di rumah sudah mau maghrib," ucap Leni.

Baca Juga: Ogah Ketemu di Sekolah, Siswi SMP di Wonogiri Trauma Dilecehkan Guru saat Pulang Kunjungan Wisata

Disisi lain, Kedua orangtua Leni sudah meninggal dunia sejak Leni masih di sekolah dasar, sehingga ia bersama kedua adiknya yang masih kecil.

Ditambah lagi sang paman kemudian meninggal dunia.

Leni dan kedua adiknya pun tinggal bersama dengan neneknya yang sudah lumpuh dan stroke.

Untuk memenuhi kebutuhan setiap hari, Leni saling bahu membahu dengan kedua adiknya dengan kerja jadi buruh bangunan dan Leni menjual kelapa.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wangiwangi, Yuwono mengatakan, sejak awal masuk SMA, Leni menggunakan seragam SMP-nya.

"Maka kami dari guru bermaksud untuk mengumpulkan sedekah Jumat dan kami akan berikan pakaian seragam.

Kemudian teman-teman kelasnya dengan rasa iba mengumpulkan sumbangan dan sumbangan itu diberikan kepada Leni di rumahnya," kata Yuwono.

Yuwono menjelaskan, Leni termasuk anak yang cerdas dan pintar sehingga Leni ditempat di kelas unggulan di sekolahnya.

"Ia kalau ke sekolah tidak pernah terlambat.

Hanya kalau pulang, dia tiba di rumahnya sudah habis maghrib," ungkap Yuwono.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul "KISAH Siswi Yatim Piatu di Wakatobi, ke Sekolah Pakai Seragam SMP Meski Sudah SMA, Jalan Kaki 14 Km"

Baca Juga: Terbuai Janji Dijadikan Istri, Siswi SMP Mau Ditiduri Pria 27 Tahun, Pelaku Tak Bantah Berkali-kali Setubuhi Korban

(*)