Find Us On Social Media :

Jadi Gaya Andalan Pasutri, 3 Posisi Hubungan Intim Ini Nyatanya Bisa Sebabkan Penis Patah

By Ekawati Tyas, Jumat, 10 November 2023 | 05:15 WIB

Ilustrasi Mr P patah

GridPop.ID - Posisi hubungan intim yang sebabkan fraktur penis atau penis patah.

Banyak yang tak tahu bahwa penis bisa patah.

Mengutip Healthline via Kompas.com, fraktur penis (penile fracture) terjadi saat trauma mendadak atau pembengkokan penis mematahkan tunika albuginea.

Jaringan ereksi di bawah tunika albuginea juga mungkin pecah.

Jaringan kembar dari ini biasanya terisi dengan darah ketika pria terangsang secara seksual, menghasilkan ereksi.

Fraktur juga bisa melukai uretra, saluran di penis tempat urin mengalir.

Penyebab umum penis patah meliputi tekukan penis yang terlalu kuat selama penetrasi vagina, sentakan tajam pada penis yang ereksi, kecelakaan mobil, atau kecelakaan masturbasi traumatis lainnya.

Penyebab lain yakni posisi bercinta.

Lantas apa saja posisi hubungan intim yang menyebabkan fraktur penis?

Simak penjelasan berikut ini!

Melansir HuffPost, menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Nature mengungkapkan beberapa posisi seks berbahaya penyebab penis patah antara lain:

Baca Juga: Ketimbang dengan Wanita Lain, Seleb Ini Ikhlas Suaminya Hubungan Intim dengan Nikita Mirzani, Begini Alasannya

- Doggy style.

- Man on top atau missionary.

- Woman on top.

Peneliti mengamati kehidupan seks 90 pasien berusia 18 hingga 66 tahun yang menderita fraktur penis.

Peneliti membagi penyebab cedera menjadi beberapa kelompok.

Hasilnya, dari 69 penyebab penis patah, posisi doggy style menyebabkan 37 kasus, man on top menyebabkan 23 kasus, dan woman on top menyebabkan 9 kasus.

Sementara mengenai tingkat keparahan patah tulang, peneliti menemukan tidak ada perbedaan antara doggy style dan man on top.

Meski demikian doggy style jelas berpotensi menyebabkan penis patah yang lebih parah dibandingkan woman on top.

Sedangkan melansir Marie Claire, studi para doktor dan akademisi yang dipublikasikan dalam jurnal Advances in Urology menyimpulkan bahwa posisi woman on top adalah yang paling berisiko menyebabkan penis patah.

Hipotesa mereka, ketika posisi wanita di atas, maka wanita juga akan mengontrol gerakan dengan bobot tubuhnya mendarat di penis yang ereksi.

Saat penetrasinya tidak tepat, wanita akan mengalami rasa sakit namun dampaknya bisa lebih bahaya.

Baca Juga: Apa yang Bakal Terjadi pada Miss V Jika Berhenti Melakukan Hubungan Intim?

Sedangkan jika pria memegang kontrol gerakan, ada lebih besar peluang untuk menghentikan penetrasi atau menyesuaikan energinya sebagai respons jika terjadi nyeri pada penis.

Fraktur Penis Jarang Terjadi

Melansir laman kampus UI via Tribun Jogja, kondisi fraktur penis dikatakan Dokter Spesialis Urologi, dr. Irfan Wahyudi Sp.U, jarang terjadi.

Presentasenya 1:175 ribu kejadian.

Dia juga meminta agar pemilik penis bisa segera datang ke rumah sakit untuk ditangani jika terdengan suara patahan dan nyeri di penisnya.

“Bila tidak segera ditangani, akan tumbuh jaringan parut dan penis menjadi bengkok hingga disfungsi ereksi,” tegasnya.

GridPop.ID (*)