Find Us On Social Media :

Dianggap Tak Bermoral, Ini 3 Posisi Hubungan Intim yang Paling Dilarang oleh Islam dan Medis

By Luvy Octaviani, Minggu, 19 November 2023 | 07:17 WIB

Ilustrasi hubungan intim

GridPop.ID - Hubungan intim adalah cara alami untuk memenuhi insting reproduksi manusia.

Tak hanya itu, pasangan suami istri yang sudah sah menikah melakukan hubungan intim untuk mendapatkan keturunan.

Namun, sebagai umat Islam, terdapat beberapa posisi seks yang dilarang dalam agama yang harus dihindari.

Melansir dari laman tribuntimur.com, posisi seks seperti woman on top (WOT), seks lewat dubur, dan saat sedang haid termasuk dalam daftar posisi yang dilarang dalam Islam.

Hal ini tidak dilakukan tanpa alasan yang jelas, baik dari segi agama maupun medis.

Allah SWT telah menegaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 223 mengenai posisi seks suami-istri dalam Islam, di mana para suami diwajibkan untuk memilih posisi seks yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.

Dalam pandangan agama, beberapa posisi seks tersebut dianggap tidak bermoral dan tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Sedangkan dari segi medis, posisi-posisi tersebut dapat menimbulkan risiko cedera pada organ reproduksi dan dapat menyebabkan infeksi.

Oleh karena itu, penting bagi pasangan suami-istri untuk memahami aturan-aturan dalam Islam terkait kehidupan seksual, serta selalu berkomunikasi dan saling memahami kebutuhan dan preferensi masing-masing dalam menjalani kehidupan seksual yang sehat dan harmonis.

نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya: "Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman."

Baca Juga: 6 Posisi Hubungan Intim yang Dipercaya Bisa Mempercepat Kehamilan

Meski dibolehkan untuk bercinta dengan berbagai cara namun sebaiknya tidak membahayakan kesehatan.

Berikut alasan mengapa beberapa posisi seks dilarang dalam Islam. 

1. Posisi seks WOT

Posisi seks WOT termasuk salah satu yang tak disarankan dalam Islam. Mengutip dari buku ‘Mahkota Pengantin’ karya Majdi bin Manshur bin Sayyid asy-Syuri’, posisi seks WOT tak disarankan dalam Islam dengan alasan agama dan kesehatan.

Secara agama, posisi seks WOT tak disarankan dalam Islam karena menyelisihi posisi lumrah yang dikodratkan Allah SWT atas pria dan wanita.

Sementara secara medis, berisiko mengalami dampak buruk yang bisa terjadi, seperti sperma suami sulit keluar secara keseluruhan.

Jika masih ada sperma dalam kelamin maka bisa membusuk dan membahayakan kesehatan suami. Mungkin juga cairan dari kelamin istri mengalir ke lubang penis suami yang bisa menyebabkan penyakit kuning.

2. Posisi seks apa pun yang dilakukan tanpa foreplay

Posisi seks apa pun yang dilakukan tanpa foreplay juga dilarang dalam Islam.

Sebuah hadist meriwayatkan, “Janganlah menyetubuhi istrimu begitu menemuinya, tapi tempatkanlah ia di kamar sesaat, lalu cumbulah, ciumlah dan dekaplah.

Sebab jika engkau langsung melakukan hal itu saat bertemu maka itu suatu yang tercela.”

Baca Juga: Hubungan Intim Setiap Hari Mampu Cegah Kanker Prostat? Begini Penjelasan Dokter Agar Tak Salah Kaprah 

Sementara secara medis, posisi seks apa pun yang dilakukan tanpa foreplay bisa menyakiti wanita.

Seks yang dilakukan tanpa foreplay bisa menyebabkan vagina Bunda kering dan mengalami kesakitan, iritasi, hingga infeksi saat bercinta.

"Vagina kering bisa membuat hubungan seks tidak nyaman dan menjadi penyebab paling umum ketidaknyamanan pascaseks," ujar Alyssa Dweck, MD, asisten profesor klinis ginekologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York, Amerika Serikat, seperti dilansir dari Women's Health.

3. Posisi seks yang dilakukan lewat anus

Posisi seks yang dilarang Islam selanjutnya adalah bersetubuh lewat anus. Terdapat alasan agama maupun medis mengenai posisi seks ini dilarang dalam Islam.

Alasan posisi seks ini dilarang dalam Islam dari segi agama karena tak disukai Allah SWT dan itu dosa besar, Rasulullah SAW bersabda;

"Terlaknat siapa saja yang mendatangi istrinya pada duburnya." (HR. Abu Dawud (2162)

"Allah SWT tidak memandang laki-laki yang menyetubuhi istrinya pada duburnya." (HR. Ahmad (2/344) dan At-Tarmidzi (1/218))

"Barang siapa menggauli wanita yang sedang haid atau wanita pada duburnya, atau mendatangi dukun lalu mempercayainya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad."

Posisi seks ini dilarang dalam Islam karena dosa besar bahkan hukumnya pelaku bisa dibunuh jika dilakukan terhadap anak-anak. Kalau dilakukan pada istri maka wajib dikenai sanksi.

Allah SWT mengharamkan menyetubuhi lewat dubur karena itu merupakan tempat keluarnya kotoran yang permanen.

Baca Juga: Bukan Sembarangan! Perhatikan Waktu Hubungan Intim Jika Ingin Hamil Anak Perempuan

Ini akan memberikan peluang untuk berbuat kejahatan dari dubur wanita ke anak-anak.

Sementara berdasarkan medis, dubur tidak disiapkan dan tak diciptakan untuk aktivitas seks.

Ini bisa membahayakan pria karena tak bisa menarik semua sperma dari penis karena posisinya menyimpang.

Belum lagi butuh gerak yang melelahkan sekali karena menyalahi sesuatu yang alami.

Tujuan Hubungan Intim Pasangan Suami Istri

Tujuan melakukan hubungan intim bagi pasangan suami istri dapat bervariasi, tetapi umumnya melibatkan aspek-aspek seperti:

1. Ekspresi Kasih Sayang: Hubungan intim merupakan cara bagi pasangan untuk mengekspresikan kasih sayang, keintiman, dan kelekatan emosional satu sama lain.

2. Pemenuhan Kebutuhan Fisik dan Emosional: Hubungan intim dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional, menciptakan ikatan yang lebih erat antara suami dan istri.

3. Prokreasi: Bagi pasangan yang ingin memiliki anak, hubungan intim menjadi cara untuk mencapai tujuan prokreasi dan membangun keluarga.

4. Peningkatan Kesehatan Emosional dan Fisik: Aktivitas seksual yang sehat dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk mengurangi stres, meningkatkan mood, dan meningkatkan kebugaran fisik.

5. Penguatan Kebahagiaan dalam Pernikahan: Hubungan intim yang memuaskan dapat memberikan kontribusi pada kebahagiaan dalam pernikahan, menciptakan iklim positif untuk pertumbuhan dan perkembangan hubungan suami istri.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap pasangan memiliki dinamika yang berbeda, dan tujuan mereka dalam hubungan intim dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai masing-masing. GridPop.ID (*)