Untuk membantu meringankan beban keluarga Pak Rahman, kami telah beberapa kali memberikan bantuan sembako.
Namun, kami menyadari bahwa, meskipun sudah lama tinggal di Sragen, mereka jarang mendapatkan bantuan karena bukan merupakan warga asli Sragen.
Oleh karena itu, mari bersama-sama bergandengan tangan untuk memberikan dukungan kepada keluarga Pak Rahman agar Susanti dapat kembali bersekolah dan memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Dilansir dari artikel terbitan Kompas.id pada 19 Mei 2022, terdapat banyak pemulung yang tanpa jijik menyantap sampah makanan yang mereka temukan di Tempat Pembuangan Akhir di mana mereka mengais rezeki.
Hal itu terjadi di tengah banyaknya makanan yang terbuang di Indonesia.
Sampah makanan memang menjadi kategori terbesar dari sampah yang dihasilkan setiap harinya di Indonesia.
Secara nasional, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021, sisa makanan menyumbang lebih dari seperempat sampah yang dihasilkan tiap harinya.
Ini pun telah mengalami penurunan dari tingkatan sekitar 40 persen pada 2019.
Namun, apabila melihat 10 metropolitan penghasil sampah terbesar di Indonesia, sampah makanan rata-rata mengambil porsi sebesar 53,8 persen dari total timbulan sampah.
Baca Juga: 10 Tahun Jadi Guru Honorer, Pria Ini Bangun Sekolah Gratis dengan Modal Jual Sapu Ijuk