Find Us On Social Media :

Terjawab Penyebab Kematian Mahasiswa Asal Sumut yang Tewas di Bali, Dokter Forensik Sebut Alat Vital Rusak Karena Ini

By Luvy Octaviani, Jumat, 15 Desember 2023 | 17:13 WIB

Terungkap penyebab kematian mahasiswa bernama Aldi Sahilatua Nababan atau ASN (23) di kamar kosnya di Bali

GridPop.ID - Kasus mahasiswa asal Sumatera Utara (Sumut) yang tewas di kamar kosnya di Bali sempat menjadi sorotan.

Mahasiswa asal Sumut ini adalah Aldi Sahilatua Nababan (23).

Keluarga menduga penyebab meninggalnya Adli Sahilatua Nababan (23) adalah karena dibunuh.

Terbaru terungkap penyebab kematian Adli Dahlitua Nababan (23) setelah autopsi dilakukan.

Polresta Denpasar mengumumkan penyebab kematian Aldi Nababan karena gantung diri.

Aldi dinyatakan tewas bunuh diri.

Melalui jumpa pers, Pihak Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan dr Ismu Rizal menyimpulkan ASN tewas akibat mati gantung.

“Kami memiliki kesimpulan bahwasannya korban (Aldi) meninggal akibat mati gantung,” ungkapnya saat jumpa pers yang digelar di Mapolresta Denpasar, Rabu 13 Desember 2023 dikutip dari laman tribuntrends.com.

Jumpa pers ini dihadiri langsung oleh Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, satu dokter dari RS Bhayangkara Medan, dan dua dokter dari RSUP IGNG Ngoerah.

Di bagian leher Aldi, ditemukan jejak melingkar sementara di bawah telinga kiri, ditemukan adanya ruang kosong dengan bekas serupa dengan abjad V terbalik.

Dokter juga tak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh ASN selain pada bagian leher.

Baca Juga: Isi Pesan Terakhir Mahasiswa Asal Sumut yang Tewas di Bali Buat Curiga, Keluarga Kewalahan Artikan, Duga Bukan Ketikan Mendiang

“Kami hanya menjumpai jejak tali yang melingkar di leher dengan menjumpai daerah yang kosong pada bawah telinga kiri seperti huruf V terbalik.

“Setelah lakukan pemeriksaan semuanya, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan selain jejak itu (tali),” ungkapnya.

Jenazah Aldi telah mengalami pembusukan dan dalam keadaan telah diformalin saat diterima RS Bhayangkara Medan.

Disinggung soal kantong zakar ASN yang membengkak, dia mengatakan hal itu terjadi lantaran adanya gas akibat proses pembusukan.

“Jenazah memang sudah mengalami proses pembusukan dan sudah diformalin.”

“Pembesaran pada kantong buah zakar. Kami buka, jumlahnya lengkap. Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Itu berisi gas-gas pembusukan,” jelas dr. Ismu Rizal.

Dokter Forensik RSUP IGNG Ngoerah dr. Dudut Ristiadi mengatakan, pihaknya menemukan adanya luka lecet tekan yang mengitari leher Aldi dari kanan bawah ke kiri atas.

“Dari hasil pemeriksaan luka-luka, kami menemukan adanya luka lecet tekan yang mengitari leher dengan arah miring dari kanan bawah ke kiri atas,” jelasnya.

Arah tersebut dikatakan menandakan adanya berat badan yang berperan “aktif bukan tali.

“Dari arah tersebut, menunjukkan bahwa yang aktif adalah berat badan. Bukan talinya. Kalau yang tali aktif, biasanya arahnya mendatar.”

“Kalau kasus gantung, itu yang aktif berat badan,” jelasnya.

Baca Juga: Kekasih Mahasiswa Sumut yang Tewas Singgung Soal Utang Piutang, Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Meninggalnya Aldi

Sebagai tambahan, jasad Aldi pertama kali ditemukan oleh pemilik kos bernama Nyoman Risup Artana (43), pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 08.30 WITA.

Pemilik kos awalnya curiga karena di sekitar kamar Aldi terdapat banyak lalat.

Tak hanya itu, saksi juga melihat adanya darah yang mengalir dari bawah pintu kamr kos.

Saksi sempat berusaha mengetuk pintu kamar kos korban tapi tidak ada respons.

Melihat hal tersebut, saksi langsung bergegas melapor ke Polsek Kuta Selatan untuk ditindak lebih lanjut. "Saat ditemukan korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya. Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai, korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan," kata dia pada Rabu (22/11/2023), dalam keterangan tertulis dikutip dari laman kompas.com.

GridPop.ID (*)