GridPop.ID - Pernikahan adalah sebuah momen yang sakral dan membahagiakan.
Para pengantin tentu ingin berbagi kebahagiaan dengan bersama orang lain dengan mengundang tamu undangan.
Selalu ada kejadian unik terkait tamu undangan.
Sama seperti kisah pernikahan di Kota Yulin, di daerah pedesaan Guangxi, China.
Melansir TribunStyle.com, disebutkan sebuah keluarga mengadakan resepsi meriah untuk pernikahan anak laki-laki mereka.
Setiap anggota keluarga turut membantu, termasuk sang kakak peremepuan si mempelai pria yang menata hidangan pernikahan.
Di sela kesibukannya, kakak perempuan dibuat terkejut dengan rombongan tamu yang memborong semua keluarga mereka padahal hanya membawa uang sebesar 20 yuan atau Rp 44 ribu.
Si kakak perempuan ini mengadu pada ibunya, namun ia dibuat kicep oleh perkataan ibunya.
Si ibu menegur anak gadisnya itu bodoh karena tak mengerti adat istiadat dan tata krama.
Ibu lanjut menceritakan kisahnya dulu ia dan suami juga mengajak seluruh anggota keluarganya untuk makan di rumah tetangga yang mengadakan pesta.
Adat pernikahan di kota tersebut, sebelum pernikahan berlangsung, para tetua desa baik pria maupun wanita akan datang membantu keluarga pengantin untuk mempersiapkan pernikahan.
Itu dianggap kebaikan dan berkah.
Yang terpenting, semakin banyak orang yang datang untuk mengikuti acara tersebut, pernikahan menjadi lebih meriah.
Ini yang namanya saling membantu, bukan dirugikan.
Pesta pernikahan digelar di pasar, Tamu Undangan Boleh Bungkus Makanan Sepuasnya
Kisah lain terjadi di Tanah Air, tepatnya di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Sebuah keluarga mengadakan pesta pernikahan di pasar bak festival jajanan hingga berujung viral di TikTok.
Menariknya para tamu boleh membungkus makanan untuk dibawa pulang.
Melansir Kompas.com, pernikahan tersebut dilangsungkan di Pasar Ngijon, Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah.
Rahmat Faizul M selaku kakak kandung pengantin wanita mengatakan bahwa resepsi dilaksanakan pada, Minggu (10/9/2023).
Ide pesta pernikahan unik ini dicetuskan oleh sang ayah dengan alasan lokasi yang berada di depan rumah dan luas.
"Kami keluarga, terutama bapak di sini kepikiran kenapa nggak di pasar saja. Kan pertama (lokasi pasar) depan rumah, tempatnya luas, kalau soal penataannya kan bisa diatur," ucap Rahmat, dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya itu, para pedagang dihadirkan sebagai penyedia makanan di acara pernikahan itu.
"Konsep di pasar kita mencoba konsep baru, toh juga cuman tepat depan rumah."
Menu makanan juga berasal dari pedagang yang sehari-hari berjualan di pasar tersebut.
"Memang ada katering untuk beberapa tamu khusus.
Tapi untuk makanan yang lain ya pedagang-pedagang di pasar, semua pedagang diikutkan. Terutama yang jualan makanan jadi, seperti kayak cenil, dawet, jenang," ucapnya.
GridPop.ID (*)