GridPop.ID - Istilah "Duck Syndrome" beberapa waktu lalu sempat viral di TikTok.
Istilah psikologi rupanya merujuk pada karakter seseorang terkait kondisi mental.
Mungkin sebagian dari kamu pernah mendengar istilah duck syndrome ya.
Apalagi istilah viral ini kerap muncul di berbagai platform media sosial lainnya.
Seperti yang kita tahu, kepekaan terhadap kesehatan mental semakin meningkat, membuat banyak orang menjadi lebih sadar akan kesehatan mental, baik mereka sendiri maupun orang lain.
Salah satu istilah yang cukup populer dan viral di media sosial adalah duck syndrome.
Apa itu Duck Syndrome?
Melansir informasi dari situs Psychcentral via TribunSorong.com, duck syndrome dijelaskan sebagai perasaan berusaha untuk mencapai kesempurnaan, namun dihadapkan pada tekanan tertentu.
Istilah ini dianalogikan seperti bebek yang mengayuh dengan tenang di permukaan air, namun di bawah air terlihat berusaha keras untuk menggerakkan kaki berselaputnya agar bisa berenang dengan nyaman.
Sindrom ini pertama kali diidentifikasi di Universitas Stanford dan awalnya bukanlah kondisi kesehatan mental.
Meskipun begitu, duck syndrome dapat memiliki dampak nyata pada kesehatan mental seseorang.
Baca Juga: Viral di TikTok Momen Pria Lamar Pujaan Hati di Tempat Kerja, Teman Sekantor Kompak Ikut Terlibat
Jika seseorang mengalami duck syndrome, kemungkinan besar ia akan takut bahwa orang lain akan mengetahui bahwa kehidupannya tidak sempurna.
Dan mungkin ia merasa sulit dipahami atau berhubungan dengan orang lain.
Dilansir dari Kompas.com, Margaretha Rehulina, seorang pakar psikologi dari Universitas Airlangga (Unair), menjelaskan mengenai kondisi tersebut.
Istilah duck syndrome pertama kali muncul di Universitas Stanford, sebuah institusi pendidikan terkenal di dunia yang dikenal karena mayoritas mahasiswanya merupakan mahasiswa pilihan.
Pada tahun pertama, mahasiswa Stanford cenderung menunjukkan perilaku seperti bebek (duck), di mana mereka terlihat tenang di permukaan air, namun di bawah air, kaki mereka bergerak dengan cepat.
Meskipun duck syndrome tidak diakui sebagai diagnosis resmi dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, tanda dan gejalanya dapat bervariasi, tetapi ada beberapa kesamaan pada mereka yang mengalami sindrom bebek.
Tanda dan gejala sindrom bebek melibatkan:
- Membandingkan diri dengan orang lain
- Merasa bahwa orang lain lebih baik
- Merasa seolah-olah gagal memenuhi tuntutan hidup
- Merasa takut akan pengawasan atau kritik
- Merasa seperti orang lain memanipulasi situasi untuk menguji kinerja
Penting untuk dicatat bahwa sindrom bebek ini dapat memicu kondisi kesehatan mental yang mendasarinya, seperti depresi, kecemasan, atau gejala kesehatan mental lainnya.
Itulah penjelasan mengenai istilah psikologi yang sedang populer, duck syndrome, yang menjadi pembicaraan banyak orang saat ini.
(*)