GridPop.ID - Nestapa dialami pria lanjut usia bernama Herman (61).
Pria asal Palembang, Sumatera Selatan babak belur dianiaya dua anaknya. Hal yang menjadi pemicunya pun sangat miris.
Melansir dari TribunTrends.com diungkapkan Herman melaporkan dua anaknya berinisial TT dan FE ke polisi dengan kasus penganiayaan.
Kronologi Penganiayaan
Kronologi penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (13/1/2024).
Awalnya Herman mendatang rumah anak perempuannya yang berinisial TT di di Jalan Kol Sulaiman Villa LD, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, Sumatera Selatan.
Tujuannya untuk mengambil sertifikat ruko yng dititipkan pada anak perempuannya.
Ia ingin menggadaikan ruko tersebut untuk biaya anak bungsunya.
Nahasnya TT menolak memberikan surat tersebut karena sudah menggadaikan ruko tersebut tanpa sepengetahuan Herman.
“Ruko itu mau dijual untuk biaya adik mereka kuliah. Tapi mereka tidak setuju,” kata Herman kepada petugas.
Lantaran telah digadaikan, Herman kemudian menyalakan kunci mobil yang ia berikan kepada TT.
Baca Juga: Curiga Istri Pakai Pakaian Terbuka untuk Temui Selingkuhan, Suami di Jember Aniaya hingga Tewas
Namun, putrinya itu juga menolak memberikan dan memanggil kakaknya FE yang datang langsung melayangkan bogem mentah ke ayah mereka.
“Karena tidak setuju menjual ruko, saya mau mengambil mobil yang pernah diberikan ke dia (TT) untuk dijual, biar bisa untuk biaya kuliah adiknya. Tetapi dia malah menghalangi,” ujarnya.
“FE ini memukul dan menendang muka saya berulang kali. Saya terus melepaskan diri dari pegangan TT,” jelasnya.
Akibat penganiayaan tersebut, Herman mengalami luka robek di pelipis kiri, pipi bengkak, bibir pecah, tangan dan perut sakit.
Herman memilih untuk menempuh jalur hukum agar kedua anaknya tersebut dapat bertanggung jawab atas perbuatannya.
Laporan Herman pun dibenarkan Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinza
Ia menerangkan laporan korban dengan nomor LP/B/114/I/2024/SPKT/POLRESTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL kini telah diterima untuk dilakukan tindak lanjut.
Kasus Lain
Pria berinisial AR (26) di Kabupaten Kampar, Riau memukul ibu kandungnya OK (58) karena tak diberi uang.
Diwartakan Kompas.com, Kapolsek Kampar Kiri Hilir AKP Asdisyah Mursid menerangkan kronologi pemukulan.
"Pelaku minta kepada Ibunya untuk memperbaiki sepeda motornya yang rusak. Namun, Ibunya tidak memberi uang sehingga pelaku marah," kata Asdisyah.
Ia menyebutkan, pelaku tinggal berdua bersama Ibunya. Ayahnya sudah meninggal dunia.
Pelaku berstatus duda itu memiliki dua orang saudara. Namun, sang kakak bekerja di Papua.
"Selama ini, pelaku sering berkelahi sama Ibunya. Terakhir, pelaku marah dan memukul Ibunya,
karena tidak diberi uang untuk perbaiki sepeda motor," sebut Asdisyah.
GridPop.ID (*)
Baca Juga: Tega Aniaya Istri di Depan Anak-anaknya, Video KDRT yang Dilakukan Pegawai BNN Ini Langsung Viral